Mega Perintis Ambil Alih Distribusi Puma dan Levi's di RI Usai Tutup Anak Usaha, Begini Penjelasannya
- Puma
Jakarta, VIVA – Emiten ritel milik Hermanto Tanoko, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) mengumumkan untuk menonaktifkan kegiatan operasional anak perusahaan PT Mitrelindo Global, yang merupakan distributor Levi’s hingga Puma di Indonesia.
Dalam keterangan resmi dijelaskan bahwa Mitrelindo Global bergerak tiga bidang usaha diantaranya pedagang eceran pakaian, industri alas kaki untuk keperluan sehari-hari dan industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil. Mega Perintis memegang kepemilikan saham sebesar 99,99 persen.
Corporate Secretary ZONE, Luki Rusli, menyampaikan penonaktifan anak usaha dilatarbelakangi oleh pertimbangan persamaan kegiatan usaha dengan induk perusahaan. Keduanya sama-sama menjalankan bisnis perdagangan eceran pakaian jadi dan alas kaki.
Selain itu, efisiensi operasional juga menjadi alasan perseroan menutup operasional Mitrelindo Global. Langkah menjadi bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan yang bertujuan guna meningkatkan efektivitas dan profitabilitas perseroan.
"Sehingga kegiatan operasional anak perusahaan menjadi tidak lagi strategis untuk dilanjutkan secara terpisah," jelas Luki yang dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu, 4 Juni 2025.
Luki menegaskan, penonaktifan operasi Mitrelindo Global tidak menimbulkan dampak material terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, maupun kondisi keuangan Perseroan secara konsolidasi. Perseroan tetap menjalankan kegiatan usaha utamanya sebagaimana mestinya dan tetap menjaga kesinambungan usahanya.
Dalam keterangan tertulis terpisah, Manajemen ZONE menyampaikan perseroan akan mengelola langsung operasional yang sebelumnya dijalankan oleh Mitrelindo Global. Dengan demikian, operasional produk ritel, seperti Puma dan Levi's, tidak mengalami perubahan dan tetap berjalan seperti biasa.
Pastikan Dana Otsus Tak Masuk Kotak Efisiensi 2026, Sri Mulyani Ungkap Instruksi Prabowo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa Dana Otonomi Khusus (Otsus) tak termasuk kotak efisiensi anggaran pemerintah untuk 2026
