Bursa Asia Rontok Setelah AS Bom Iran, Eskalasi Perang Makin Nyata
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik turun signifikan pada pembukaan perdagangan Senin, 23 Juni 2025. Anjloknya indeks-indeks di kawasan tersebut disebabkan aksi pemboman Amerika Serikat (AS) ke tiga lokasi nuklir di Iran pada Minggu, 22 Juni 2025.
Keterlibatan AS menandai eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel dan Iran. Hal ini memicu peningkatkan kekhawatiran global, khusunya terkait pasokan rantai minyak dunia terganggu.Â
Dikutip dari CNBC Internasional, harga minyak Mentah Brent diperdagangkan pada harga $79,06 per barel setelah melonjak 2,62 perseb pada pukul 08.10 pagi waktu Singapura. Minyak mentah West Texas Intermediate (WIT) juga menunjukkan lonjakan sebesar 2,75 persen menjadi $75,89 per barel.
Sebaliknya, indeks Nikkei 225 dibuka ambrol 0,58 persen pada awal perdagangan. Begitu juga indeks Topix terpantau merosot sebesar 0,48 persen.Â
Ilustrasi perang Iran vs Israel
- AI
Di Korea Selatan, indeks Kospi tergerus relatif besar yaitu 1,16 persen. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil membukukan penurunan sebesar 1,99 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Australia kehilangan 0,49 persen di awal jam perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 23.396 atau menunjukkan pembukaan lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir di posisi 23.530,48.
Dua dari tiga indeks acuan utama di Wall Street kompak melandai saat penutupan pada Jumat, 20 Juni 2025. Koreksi disebabkan investor terus mencermati konflik Timur Tengah sembari mempertimbangkan rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.
Indeks S&P 500 melemah 0,22 persen dan ditutup pada level 5.967,84. Ini menjadikan sesi penurunan ketiga berturut-turut indeks berbasis luas tersebut. Â
Nasdaq Composite susut 0,51 persen mrnjadi 19.447,41. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melesat 35,16 poin atau 0,08 persen menembus area 42.206,82.
