Ketum Kadin Anindya Bakrie Bicara Kondisi Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang dan Konflik Iran-Israel

Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie angkat bicara mengenai kondisi perekonomian di Indonesia saat ini dan juga dengan adanya konflik antara Iran dengan Israel.

Hal yang disoroti Anindya perihal Perekonomian yakni dengan adanya perang dagang dan juga perubahan tarif yang diterapkan Amerika Serikat terhadap Indonesia.

“Di tengah-tengah perang dagang, di sisi geopolitik itu semakin kental yang perang Israel sama Iran. Yang penting kita mesti jaga dan mesti siap sebagai perekonomian Indonesia,” ujar Anindya kepada wartawan usai menghadiri akad nikah putri dari Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta Pusat, Rabu, 25 Juni 2025.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Perihal adanya perang Iran dengan Israel, Anindya menyampaikan soal di mana posisi Indonesia yang memiliki kesan sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar.

“Nah jadi dalam peta perdagangan ini, terlihat memang kita membuka jalur-jalur juga perdagangan ke semua tempat, termasuk tentunya ke China, ke Rusia,” ucap Anindya.

Lebih lanjut, Anindya mengungkap kabar soal Presiden Prabowo Subianto yang berencana untuk menghadiri pertemuan Brasil, Rusia, India, China, South Africa (BRICS) pada bulan depan.

“Jadi memang kita sebagai negara yang berdikari, ingin juga makmur. Tapi juga yang istilahnya bebas aktif, ya kita mesti benar-benar membuka opsi untuk perdagangan dan investasi,” kata Anindya.

Di sisi lain, Anindya melanjutkan, di Indonesia juga mempunyai misi-misinya dalam sejumlah program, mulai dari Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, hingga Rumah murah yang tentunya harus berjalan.

 “Oleh karena itu peran dunia usaha sangat penting, berdampingan tentu dengan pemerintah, maupun BUMN dan Danantara. Jadi mesti pandai-pandailah,” kata dia.

Anindya Bakrie: Peru Bakal Belajar Pengembangan dan Sertifikasi Produk Halal dari RI

Anindya menilai Indonesia selalu menggunakan jalur diplomasi terhadap segala macam urusan yang berkaitan dengan negara lain. Tak hanya itu, Indonesia juga disebutnya harus membuka semua kanal yang bisa dilakukan bersiap menghadapi segala macam skenario.

“Ya pertama-tama, kalau misalnya harga minyak itu kan selalu, bukan hanya supply demand. Tapi juga ekspektasi masa depan supply demand-nya seperti apa. Nah melihat dari, bisa dibilang kisruh di Timur Tengah, kelihatannya sudah mereda, tapi kita nggak pernah tahu. Jadi ya Indonesia mesti siap,” tutur Anindya.

Anindya Bakrie 'Pede' Perdagangan RI-Peru Lampaui Angka US$700 Juta Berkat IP-CEPA

Menurutnya, perekonomian Indonesia tidak perlu khawatir dikarenakan tentunya mempunyai mekanisme-mekanisme untuk bertahan dari segala macam resiko.

“Perdagangan kita masih surplus setiap tahun. Tentu memperkuat foreign reserve. Dan juga kita menyiapkan segala macam mekanisme tentang elektrifikasi, Bio fuel, Menjaga semua ini,” ucapnya.

Nostalgia di Lembah Tidar, Saleh Husin Ungkap Atusiasme TW, James Riady hingga Anindya Jalani Retret Kadin

“Tapi dalam jangka pendek saya rasa tetap kita tenang. Kita fokus pada domestik industri atau ekonomi. Mudah-mudahan lah semua ini akan mereda lagi. Jadi harapan kita semua,” imbuhnya.

Kadin Indonesia dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)

Pacu Transformasi, Kadin dan Asosiasi Logistik Dorong Konektivitas Regional

Digitalisasi adalah kunci untuk mengatasi hambatan logistik di Indonesia, dan efisiensi logistik adalah kunci untuk menurunkan biaya distribusi nasional.

img_title
VIVA.co.id
15 Agustus 2025