Bursa Asia Bervariasi Dibayangi Ketegangan Timur Tengah dan Suku Bunga AS

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan fluktuatif pada pembukaan perdagangan Kamis, 26 Juni 2025. Naik-turunnya indeks disebabkan sikap investor melihat aksi gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.

Perhatian juga tertuju pada keputusan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebagai sikap hati-hati terhadap inflasi dan tarif yang disampaikan saat kesaksian pada hari kedua di Capitol Hill. Pernyataan tersebut mengindikasikan pemotongan suku bunga masih terbuka efeknya terbukti sementara.

Powell tidak mau menetapkan jadwal kapan menurutnya pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan mungkin dilakukan saat hadir di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR pada Selasa, 24 Juni 2025. Sikap bos The Fed bersamaan adanyavtekanan kuat dari Presiden Donald Trump agar bank sentral segera pangkas suku bunga.

Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 menguat 0,4 persen di awal perdagangan. Indeks Topix menigkat 0,19 persen.

Indeks Kospi dan Kosdaq yang diperdagangkan di bursa Korea Selatan dibuka datar (flat). Sementara itu ,indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,2 persen.

Demikian pula, indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 24.326 saat pembukaan pasar. Ini menunjukkan pembukaan yang lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir di posisi 24.474,67.

Ketiga indeks utama Wall Street ditutup beragam saat penutupan pasar semalam. Indeks S&P 500 menutup sesi perdagangan mendekati garis datar di are a6.092,16.

Nasdaq Composite melesat 0,31 persen ke level 19.973,55. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 106,59 poin atau 0,25 persen menjadi 42.982,43.

Jaga Kepercayaan Investor, PP Presisi Bayar Pokok dan Bunga Obligasi Senilai Rp107 Miliar

PT PP Presisi Tbk (PPRE) lunasi pokok dan bunga obligasi seri A dan seri B senilai Rp107 miliar. Ini bertujuan jaga kepercayaan investor serta siap melakukan ekspansi.

VIVA.co.id

4 Juli 2025