OJK Catat Dana Buyback Saham Tanpa RUPS Capai Rp 3,38 Triliun dari 35 Emiten BEI

Ilustrasi investor pasar modal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi melaporkan, per akhir Juni 2025 terdapat realisasi sebesar Rp 3,38 triliun dana pembelian kembali alias buyback saham tanpa RUPS, dari 35 emiten di pasar modal.

Bos Danantara Bocorkan 'Deal' dengan Lembaga Investasi 5 Negara, Ini Hasilnya

Dia mengatakan, realisasi nilai buyback saham tanpa RUPS itu setara dengan 14,98 persen, dari alokasi sebesar Rp 22,54 triliun.

"Terdapat 43 emiten yang berencana melakukan buyback tanpa RUPS, dengan perkiraan alokasi dana buyback sebesar Rp 22,54 triliun untuk periode 20 Maret-30 Juni 2025," kata Inarno dalam telekonferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) Juni 2025, Selasa, 8 Juli 2025.

IHSG Ditutup Berbalik Koreksi 0,72 Persen Imbas Aksi Ambil Untung

[Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam telekonferensi pers RDKB Mei 2025, Senin, 2 Juni 2025]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Kebijakan buyback saham tanpa RUPS yang diberlakukan oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, telah diatur dalam Peraturan OJK (POJK) No. 13/2023. Tujuannya yakni sebagai langkah antisipasi tekanan di pasar keuangan, akibat riuhnya dinamika global.

Sustainability Dialogue: Pertamina Paparkan Strategi dan Aksi Nyata ESG di Depan Para Investor

POJK No. 13/2023 itu mengatur bahwa perusahaan terbuka bisa melakukan buyback saham tanpa RUPS, utamanya dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan yang berlaku enam bulan sejak 18 Maret 2025.

Sebab, dengan dinamika perdagangan global dan geopolitik yang makin dinamis, pasar saham di Tanah Air tercatat mengalami pelemahan 3,46 persen pada 30 Juni 2025, dengan berada di level 6.927,68. Sementara secara year-to-date (ytd), pasar saham tercatat melemah sebesar 2,15 persen.

Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 12.178 triliun, atau anjlok 1,95 persen secara month-to-date dan turun 1,28 persen secara year-to-date. Sementara non-resident mencatatkan net sell secara month-to-date pada Juni 2025 sebesar Rp 8,38 triliun, dan secara year-to-date tercatat net sell sebesar Rp 53,57 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI dilaporkan menguat 1,18 persen secara month-to-date ke level 414. Investor non-resident juga mencatatkan net sell sebesar Rp 7,36 triliun secara month-to-date, atau net buy sebesar Rp 42,27 triliun secara year-to-date.

Kemudian di industri pengelolaan investasi, per 30 Juni 2025 tercatat bahwa nilai asset under management (AUM) mencapai sebesar Rp 844,69 triliun, turun 0,19 persen secara month-to-date atau naik sebesar 0,87 persen secara year-to-date.

Tokyo, Jepang

Kontras! Bursa Asia Lesu, Wall Street Tancap Gas ke Level Tertinggi

Bursa Asia melemah pada Jumat, 25 Juli 2025, sementara Wall Street mencetak rekor baru dengan Nasdaq dan S&P 500 menguat tajam meski Dow Jones turun.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025