Rupiah Anjlok 1,16 Persen usai Reshuffle dan Turunnya Cadangan Devisa Agustus 2025
- istockphoto.com
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.348 per Senin, 8 September 2025. Posisi rupiah itu tercatat menguat 90 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.438 pada perdagangan Kamis, 4 September 2025.
Sementara perdagangan di pasar spot pada Selasa, 9 September 2025 hingga pukul 09.14 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.498 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 189 poin atau 1,16 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.309 per dollar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, cadangan devisa per akhir Agustus 2025 mencapai US$150,7 miliar, menurun US$1,3 miliar atau Rp 21,3 triliun dari bulan sebelumnya sebesar US$152,0 miliar.Â
"Penurunan tersebut terjadi karena pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah bank sentral, dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi," ujar Ibrahim.
Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.Â
Oleh sebab itu, cadangan devisa sebesar US$150,7 miliar itu diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, yang sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus.Â
BI berharap, cadangan devisa tersebut dapat meningkatkan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional, dan imbal hasil investasi yang menarik.
Terlebih, BI juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.250 - Rp 16.310," ujarnya.