15 Pekerjaan yang Paling Rentan PHK di 2025, Ada Profesi Anda?
- Freepik
Jakarta, VIVA – Tahun 2025 menjadi masa penuh tantangan bagi dunia kerja global. Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI), krisis ekonomi, dan restrukturisasi besar-besaran di perusahaan-perusahaan multinasional menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menyasar berbagai sektor.Â
Bahkan, pekerjaan yang selama ini dianggap stabil pun kini masuk daftar profesi paling rentan terdampak. Jika Anda seorang karyawan atau pencari kerja, penting untuk mengetahui posisi mana yang paling rawan agar bisa mempersiapkan diri.Â
Berdasarkan laporan dari berbagai sumber seperti Business Insider, TechRadar, dan LevelFields, berikut 15 pekerjaan yang diprediksi paling rentan PHK di 2025.
Ilustrasi PHK.
- vstory
1. Pekerja Administrasi dan Entry Data
Tugas administratif seperti input data, pengarsipan, dan pengelolaan dokumen kini banyak digantikan otomatisasi dan chatbot AI. Menurut laporan Practical Engineering Management, posisi seperti ini berada dalam risiko tinggi digantikan sepenuhnya.
2. Back Office dan Middle Office di Sektor Perbankan
Bank besar seperti JPMorgan, Goldman Sachs, dan Citi memangkas ribuan karyawan dari divisi non-klien seperti operasi internal, compliance, hingga risk analysis karena otomatisasi dan efisiensi AI.
3. Software Tester Manual
Laporan World Economic Forum menyebut software tester manual akan menurun hingga 15% dalam lima tahun ke depan, karena peran ini kini digantikan oleh automated testing tools yang lebih efisien dan hemat biaya.
4. Programmer Biasa
AI seperti GitHub Copilot dan ChatGPT mulai mampu menulis kode sederhana. Programmer yang tidak memiliki keahlian spesifik atau inovatif masuk daftar profesi yang terancam.
5. Karyawan Layanan Pelanggan
Perusahaan-perusahaan global kini mengganti call center dengan voicebot dan AI chatbot. Banyak perusahaan teknologi telah memangkas divisi ini secara signifikan.
6. Pekerja di Industri Ritel
Ritel besar seperti Walmart, Joann Fabrics, dan Party City melakukan PHK masif karena peralihan ke e-commerce. Di sisi lain, pekerjaan kasir juga mulai digantikan dengan self-checkout.
7. Pekerja Gudang dan Logistik
UPS dilaporkan memangkas hingga 20.000 karyawan. Otomatisasi gudang dan penggunaan robot logistik menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya tenaga manusia.
8. Penulis, Editor, dan Penerjemah
Riset dari Microsoft menunjukkan bahwa profesi seperti jurnalis, copywriter, dan penerjemah memiliki tingkat tumpang tindih tinggi dengan kemampuan AI generatif. Banyak media kini mengandalkan AI untuk menulis artikel dasar.
9. Karyawan PemerintahanÂ
Laporan dari berbagai sumber menyebutkan pemerintah AS telah memangkas lebih dari 260.000 pegawai pada 2025. Sektor yang terdampak termasuk State Department, CDC, dan National Park Service.
10. Peneliti di Lembaga Publik
Departemen Kesehatan dan Pertanian AS (NIH, NIOSH, USDA) mengurangi jumlah peneliti karena anggaran yang dipangkas. Ini mengancam pengembangan riset jangka panjang.
11. Customer Support di Perusahaan Teknologi
Google, Meta, Amazon, dan Microsoft melakukan PHK ribuan karyawan di divisi dukungan pengguna karena penggunaan AI generatif dan sistem helpdesk otomatis.
12. Desainer Grafis Biasa
Dengan munculnya tools seperti Midjourney, Canva AI, dan DALL·E, desainer yang hanya membuat desain dasar mulai tergantikan. Perusahaan kini mencari desainer dengan pemahaman UI/UX dan konsep kreatif tingkat lanjut.
13. Staff Produksi Media Tradisional
Perusahaan media cetak dan televisi tradisional mengalami penurunan tajam. Banyak posisi seperti operator kamera, teknisi studio, dan staf editorial dikurangi karena pergeseran ke konten digital.
14. Pegawai Manufaktur
Pabrik-pabrik besar di Asia dan Eropa mulai mengadopsi robotic arms dan mesin pintar. Posisi seperti operator mesin manual, quality checker, dan pengemas menjadi sasaran efisiensi.
15. Pekerja Freelance Non-Spesifik
Freelancer yang tidak punya spesialisasi seperti general writer, desainer template, atau voice over artist kini bersaing langsung dengan AI yang menawarkan hasil cepat dan murah.
Apa yang Bisa Anda Lakukan?
1. Tingkatkan Keahlian yang Tak Bisa Digantikan AI
Fokus pada kemampuan strategis, interpersonal, dan kreatif.
2. Ikuti Pelatihan Teknologi Terkini
Pelajari AI, analitik data, pemrograman, dan keamanan siber.
3. Pilih Industri yang Tumbuh
Beralih ke sektor kesehatan, pendidikan digital, energi hijau, dan ekonomi kreatif yang masih membutuhkan tenaga manusia.
Di 2025 ini, tantangan dunia kerja memang semakin kompleks. Namun, dengan memahami arah perubahan dan beradaptasi lebih awal, Anda masih bisa tetap relevan dan kompetitif.