Inilah Dompet Kripto Anti Lacak yang Jadi Buruan Para Pecinta Privasi
- CoinDesk
Jakarta, VIVA – Di tengah derasnya arus transaksi kripto dan Web3, isu privasi makin mencuat. Banyak pengguna mulai sadar bahwa dompet kripto mereka, seperti MetaMask walet atau Trust Wallet, diam-diam mengumpulkan data: IP address, aktivitas transaksi, bahkan kebiasaan penggunaan.
Buat sebagian orang, ini jadi alarm. Kenapa? Karena aset kripto lahir untuk memberi kebebasan dan kemandirian, bukan sekadar memindahkan sistem lama ke versi digital.
Di sinilah BlockWallet muncul sebagai jawaban. BlockWallet adalah solusi non-custodial berbasis browser yang didesain khusus untuk menjaga privasi dan kendali penuh di tangan pengguna.
Dompet kripto ini lahir dari semangat Web3 sejati: open-source, tanpa tracking, dan tanpa campur tangan pihak ketiga. Secara teknis, BlockWallet adalah fork dari MetaMask. Tapi yang membedakan adalah arah dan niatnya.
Kalau MetaMask bermain di wilayah luas dengan kolaborasi besar dan adopsi masif, BlockWallet justru fokus pada niche penting: pengguna yang peduli dengan privasi, seperti dikutip dari situs resmi Indodax, Kamis, 17 Juli 2025.
Fitur-fitur unggulan
Pertama, BlockWallet nggak tracking data kamu sama sekali. Mereka enggak pakai Google Analytics, Mixpanel, atau alat telemetry lain yang biasa disematkan ke wallet modern. Artinya? Aktivitas kamu tetap jadi milik kamu sendiri.
Kedua, fitur Flashbots Protect memungkinkan transaksi kamu dikirim melalui jalur privat (private mempool). Ini sangat penting untuk hindari praktik front-running yang sering terjadi di DEX.
Bayangkan kamu mau beli token, tapi ada bot yang lebih dulu tahu lalu menaikkan harga. Dengan Flashbots, kamu bisa terhindar dari itu.
Ketiga, BlockWallet punya fitur simulasi transaksi. Sebelum transaksi kamu benar-benar terkirim, kamu bisa lihat estimasi hasilnya. Cocok banget buat kamu yang sering staking, swap, atau eksplorasi DApp yang belum familiar.
Dan tentu saja, dompet kripto ini langsung mendukung banyak jaringan EVM: Ethereum, BNB Chain, Polygon, Arbitrum, Optimism, Base, sampai Linea. Semua udah pre-configured, jadi tinggal klik aja.
Di balik tampilannya yang simpel dan bersih, BlockWallet menyimpan banyak kekuatan. Ini bukan dompet kripto main-main.
Secara teknis mengadopsi standar seed phrase 12 kata (BIP39), enkripsi lokal AES-256, dan perlindungan dengan password pribadi.
Platform-nya bisa dipakai di Chrome, Brave, Edge, dan Android. Versi iOS belum tersedia, tapi roadmap mereka menyebutkan kemungkinan rilis ke depannya.
Kamu juga bisa pairing dengan hardware wallet seperti Ledger untuk perlindungan ekstra. Menariknya, kamu bisa pakai custom RPC, bahkan dengan routing melalui jaringan TOR kalau mau anonimitas maksimal.
Ini fitur yang hampir enggak pernah ada di wallet lain, apalagi yang mainstream.
Aset yang bisa disimpan
BlockWallet fokus di jaringan EVM. Jadi, semua token yang berbasis Ethereum dan kompatibel dengan EVM bisa kamu simpan di sini. Mulai dari ETH, USDT, USDC, MATIC, BNB, ARB, OP, sampai token-token baru di Base dan Linea.
Mau tambah token baru? Tinggal paste smart contract-nya, dan selesai. Tapi ingat, wallet ini nggak bisa simpan aset seperti BTC native, Solana, Cardano, atau XRP yang bukan EVM. Buat yang fokus di DeFi, NFT, atau token swap antar chain, ini udah cukup banget.
Cara menggunakan BlockWallet
Instalasi BlockWallet enggak butuh waktu lama. Cukup buka situs resmi blockwallet.io, klik “Add to Chrome”, dan dompet kamu siap dipakai. Kamu bisa bikin wallet baru dengan seed phrase 12 kata, atau import dari dompet lain.
Setelah itu semua terasa familiar. Kirim dan terima aset, swap token, atau tambah jaringan tinggal satu dua klik. Kalau mau, kamu bisa aktifkan Flashbots atau TOR dari menu pengaturan. Fitur-fitur lanjutan ini opsional, tapi sangat berguna buat pengguna yang ingin privasi lebih tinggi.