Kebutuhan Domestik Melonjak, SKK Migas Atur Ulang Ekspor LNG
- Dok. PGN
Jakarta, VIVA – Satuan Kerja Khusus Pelaku Kegiatan Usaha Hulu Migas alias SKK Migas, bakal mengatur ulang jadwal ekspor gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).
Hal itu diutarakan oleh Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, dalam paparan capaian kinerja SKK Migas semester I-2025.
Menurutnya, alasan pengaturan ulang jadwal ekspor LNG itu memang harus dilakukan, akibat melonjaknya kebutuhan LNG di pasar domestik.
"Kami dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan para pembeli, mencoba mendiskusikan kembali jadwal-jadwal pengiriman (LNG)," kata Kurnia dikutip dari Antara, Selasa, 22 Juli 2025.
Pertamina temukan sumber daya migas baru [dok. Humas Pertamina Hulu Energi]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Penjadwalan ulang pengiriman LNG itu telah berlangsung sejak 2024, usai SKK Migas mendeteksi peningkatan kebutuhan LNG di pasar domestik. Dia memastikan, para pembeli juga sangat memahami situasi peningkatan kebutuhan domestik, sehingga dapat tercapai kesepakatan komersial antarbisnis untuk menunda sejumlah ekspor LNG untuk sementara.
"Kemudian, kami akan kirimkan (LNG) nanti tanpa adanya konsekuensi komersial yang lain," ujarnya.
Namun, Kurnia menegaskan bahwa produksi LNG dalam negeri saat ini masih bisa memenuhi permintaan domestik. Dia pun menyoroti kenaikan produksi LNG di BP Tangguh, Papua Barat, yang telah berkontribusi terhadap ketahanan stok LNG dalam negeri.
"Kombinasi kedua hal tadi (penundaan ekspor dan peningkatan produksi LNG) yang mengakibatkan sampai saat ini, kami bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan domestik," kata Kurnia.
PGN uji coba truk berbahan bakar LNG.
- Dok. PGN.
Dia memperkirakan, akan ada penurunan ekspor LNG apabila dibandingkan dengan tahun 2024. Dalam perhitungannya, Indonesia akan mengekspor sekitar 150 kargo LNG pada 2025, sedangkan pasar domestik akan mengonsumsi 86 kargo.
"Tapi ini (angkanya) masih bergerak terus, karena ini masih perkiraan awal saja. Nanti kami akan susun kembali di sisa semester kedua ini, untuk melihat apakah dari proyeksi tadi kargo ekspor masih memungkinkan untuk dialihkan ke domestik," ujarnya. (Ant).