Whoosh Tabrak Biawak Bikin Delay, Sudah 10 Kali Selama 2025

Kereta cepat Whoosh yang dikelola PT KCIC [Humas PT KAI]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Bandung, VIVA – Lagi perjalanan Whoosh G1036 relasi Tegalluar Summarecon – Halim mengalami delay atau keterlambatan sekitar 40 menit akibat menabrak seekor hewan biawak di KM 86+200 antara Stasiun Padalarang dan Karawang pada pukul 14.32.

Pencuri Bantal Kepala Kursi Kereta Cepat Whoosh Ditangkap

"Sesaat setelah kejadian, demi alasan keselamatan perjalanan, petugas segera turun untuk melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa hewan yang tertabrak adalah seekor biawak,"kata Manager Humas KCIC, Emir Monte, Sabtu, 26 Juli 2025.

Emir mengatakan, karena benturan terjadi dalam kecepatan tinggi, tim teknis melakukan pemeriksaan menyeluruh guna memastikan tidak ada komponen rangka bawah kereta yang terdampak.

Layani 460 Ribu Orang di Libur Sekolah, Whoosh Cetak Rekor Jumlah Penumpang Harian

"Proses pembersihan jalur dari bangkai hewan juga membutuhkan waktu tambahan sebelum perjalanan dapat dilanjutkan untuk memastikan kondisi prasarana sudah kembali steril dari benda asing. Setelah seluruh prosedur dinyatakan aman, kereta kembali melanjutkan perjalanan seperti biasa,"kata Emir.

Kereta Whoosh

Photo :
  • istimewa
Polisi Ungkap Kepala Mayat Kali Ciliwung Tak Hilang, Tapi...

Dia mengatakan, sepanjang semester I tahun 2025, telah terjadi 10 insiden biawak tertabrak kereta Whoosh, dan seluruhnya terjadi di jalur antara Padalarang dan Karawang. 

"Jalur ini melewati kawasan dengan tutupan vegetasi yang cukup lebat, seperti semak belukar, hutan kecil, dan aliran air terbuka, yang menjadi habitat alami bagi satwa seperti biawak,"katanya.

Sebagai bentuk mitigasi, KCIC telah memasang pagar pengaman di sepanjang lintasan dan terus memperkecil celah-celah pagar untuk mencegah hewan liar masuk ke jalur kereta.

"Selain itu, KCIC juga rutin melakukan patroli serta membersihkan area semak belukar di sekitar jalur sebagai langkah meminimalisir potensi gangguan akibat hewan liar."ungkapnya.

Laporan: Cepi Kurnia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya