Bos Google Punya Status Baru yang bikin Silau

Kepala Eksekutif Alphabet, Sundar Pichai.
Sumber :
  • Twitter/@sundarpichai

Jakarta, VIVA – Kepala Eksekutif (CEO) Alphabet, induk usaha Google dan YouTube, Sundar Pichai, resmi menjadi miliarder setelah raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut menambahkan lebih dari US$1 triliun nilai pasar dan memberikan imbal hasil 120 persen kepada investor sejak 2023.

Laba Induk Usaha Google Tembus Langit! AI dan Cloud Jadi Mesin Uang Baru

Mengutip Bloomberg Billionaires Index, Senin, 28 Juli 2025, ketika saham Alphabet ditutup pada titik tertinggi sepanjang masa, CEO kelahiran India berusia 53 tahun ini resmi menjadi miliarder dengan kekayaan senilai US$1,1 miliar (hampir Rp18 triliun).

Ini merupakan prestasi yang sangat langka bagi seorang CEO yang bukan dari jajaran pendiri, terutama di industri teknologi.

KPK Ancang-ancang Panggil Nadiem Makarim di Kasus Dugaan Korupsi Google Cloud

Para eksekutif puncak lainnya seperti Mark Zuckerberg dari Meta dan Jensen Huang dari Nvidia mendapatkan kekayaan mereka berkat menjadi pendiri dan mengempit saham berjumlah besar di perusahaan mereka.

Sundar Pichai juga merupakan CEO dengan masa jabatan terlama di raksasa teknologi tersebut, yang akan mencetak masa jabatan 10 tahun sejak Agustus 2025.

Google Dipanggil Kejagung, Telkom Mangkir? Begini Dugaan Keterkaitannya dengan Kasus Chromebook

Ia memegang saham ekonomi sebesar 0,02 persen di Alphabet, yang bernilai sekitar US$440 juta, dan sebagian besar sisa kekayaannya berupa uang tunai.

Sebaliknya, dua pendiri Alphabet, Larry Page dan Sergey Brin, berada di kelas yang sama sekali berbeda.

Page memiliki kekayaan senilai US$171,2 miliar, sementara Brin memiliki kekayaan bersih sebesar US$160,4 miliar, menjadikan mereka salah satu dari tujuh orang terkaya di dunia.

Sebagai informasi, lahir dari keluarga kelas menengah di Tamil Nadu, India, Sundar Pichai tumbuh besar di apartemen dua kamar dan meraih beasiswa ke Universitas Stanford pada 1993.

Ia kemudian direkrut oleh Google pada 2004 dan meniti karier hingga mencapai posisi puncak selama dekade berikutnya.

Dirinya membantu memimpin divisi Android raksasa teknologi tersebut dan mengembangkan peramban Chrome sebelum mengambil alih jabatan CEO pada Agustus 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya