Kolaborasi Dunia Riset dan Sektor Swasta Jadi Kunci Akselerasi Agenda Keberlanjutan
- istimewa.
Jakarta, VIVA – Badan Riset dan Inovasi Nasional menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia riset dan sektor swasta dalam mempercepat agenda keberlanjutan.
Deputi Bidang Pemanfaat Riset dan Inovasi Hendrian mengatakan, inovasi yang lahir dari sinergi berbasis sains akan menjadi fondasi kuat bagi transformasi sistemik. Kolaborasi itu pada akhirnya dapat mendorong ekonomi nasional secara menyeluruh.
“Inovasi berbasis sains dan kolaborasi menjadi kunci keberlanjutan. BRIN mendukung penguatan sinergi riset dan sektor swasta melalui program seperti ini,” ujar Hendiran, dikutip dari keterangannya.
Hal itu lah yang mendasari. digelarnya SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2025: Awarding Ceremony & Solutions Showcase yang digelar oleh UN Global Compact Network Indonesia (IGCN). Sebanyak 90 inovator muda dari 19 perusahaan terkemuka menampilkan solusi inovatif demi masa depan berkelanjutan dalam.
Josephine Satyono, Direktur Eksekutif UN Global Compact Network Indonesia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif UN Global Compact yang telah dijalankan di berbagai negara untuk memperkuat peran sektor swasta dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
Selama delapan bulan, para peserta yang tergabung dalam 23 tim telah menjalani perjalanan intensif dalam SDG Innovation Accelerator. Program ini menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem inovasi internal yang mendukung terciptanya solusi berdampak, relevan dengan tantangan nyata, serta sejalan dengan strategi bisnis jangka panjang.
Ekonomi Indonesia.
- Raden Jihad Akbar/VIVA.
Proyek-proyek yang lahir dari program ini tidak hanya memberi kontribusi langsung pada agenda keberlanjutan perusahaan, tetapi juga memperlihatkan potensi replikasi lintas sektor sebagai model inovasi yang terukur dan adaptif.
“Generasi muda bukan hanya penerus, tetapi pemimpin transformasi. SDG Innovation Accelerator memberi mereka ruang aman untuk bereksperimen, mengasah kepemimpinan, dan mengembangkan solusi yang bukan hanya inovatif, tetapi juga berpotensi diadopsi secara lebih luas di industri,” ujar Josephine.
Seluruh rangkaian acara ditutup dengan Awarding Ceremony dan pameran interaktif yang digelar di Auditorium BRIN, Jakarta, pada Kamis (31/07). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 250 peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah, sektor bisnis, akademisi, serta organisasi masyarakat sipil dan lembaga swadaya masyarakat.
Dalam sesi ini, seluruh tim inovator muda mempresentasikan solusi yang telah mereka kembangkan secara langsung kepada para mentor senior, regulator, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya.
Sebagai puncaknya, diumumkan enam Tim Inovator Terbaik yang terpilih melalui proses penilaian independen berdasarkan aspek orisinalitas, kepemimpinan, dan potensi implementasi di lingkungan korporasi. Para pemenang akan mewakili Indonesia di UN Global Compact Leaders Summit di New York, 23 September 2025. Salah satu tim akan diberi kehormatan untuk mempresentasikan solusinya dalam sesi SDG Innovation di hadapan pemimpin global.
Deputi Bidang Pangan, SDA, dan Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas. Leonardo A. A. Teguh Sambodo mengatakan, forum ini menjadi ruang validasi sekaligus wadah dialog kolaboratif antara pelaku industri, regulator, dan mitra riset, membentuk fondasi kolaborasi lintas sektor yang semakin kuat ke depannya.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini adalah katalisator nyata perubahan. Program ini menjadi contoh bagaimana sektor swasta dan generasi muda dapat bersama-sama menciptakan solusi yang terukur dan dapat direplikasi,” kata Leonardo.