Ekspor RI Januari-Juni 2025 Didominasi CPO hingga Komponen Elektronik
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, VIVA – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini melaporkan, ekspor Indonesia pada Juni 2025 tercatat sebesar US$23,44 miliar, naik 11,29 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan Juni 2024.
Dia menjelaskan, pendorong peningkatan kinerja ekspor Indonesia pada Januari-Juni 2025, antara lain yakni disumbang dari kinerja sektor industri pengolahan seperti minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi serta kimia dasar organik, dan komponen elektronik.
BPS mencatat, ekspor sektor industri pengolahan mencapai US$107,60 miliar, naik 16,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$92,31 miliar.
"Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama peningkatan kinerja ekspor non-migas pada Januari-Juni 2025, dengan andil sebesar 12,16 persen," kata Pudji dalam konferensi pers, Jumat, 1 Agustus 2025.
Foto udara kondisi banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin, 23 Mei 2022.
- ANTARA/Aji Styawan
Terdapat sejumlah ekspor hasil industri pengolahan yang naik signifikan, antara yakni minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, serta peralatan listrik lainnya.
Sementara ekspor sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat tumbuh 49,77 persen, dengan komoditas yang naik cukup besar seperti kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah, sayur-sayuran, serta ikan segar atau dingin hasil tangkap.
"Nilai ekspor sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada Januari-Juni 2025 sebesar US$3,39 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$2,26 miliar," ujarnya.
Pudji menambahkan, total ekspor Januari-Juni 2025 tercatat mencapai US$135,41 miliar, atau meningkat 7,70 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Sementara nilai ekspor pada Juni 2025 yakni sebesar US$23,44 miliar, naik 11,29 persen dibandingkan dengan Juni 2024. Nilai ekspor migas tercatat senilai US$1,11 miliar atau turun 9,85 persen.
Minyak kelapa sawit (CPO). (Foto Ilustrasi)
- R Jihad Akbar/VIVAnews.
Pada Juni 2025, lanjut Pudji, total ekspor non-migas tercatat sebesar US$22,33 miliar dengan kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar US$0,59 miliar, sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar US$2,74 miliar.
"Dan sektor industri pengolahan yang berkontribusi sebesar US$19,00 miliar," ujarnya.