3 Negara Ini Jadi Tujuan Ekspor Non-migas Terbesar RI di Januari-Juni 2025
- AP Photo/Damian Dovarganes
Jakarta, VIVA – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini melaporkan, ekspor Indonesia pada Juni 2025 tercatat sebesar US$23,44 miliar, naik 11,29 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan Juni 2024.
Apabila dilihat dari negara tujuan ekspor, Dia memaparkan bahwa di sepanjang Januari-Juni 2025, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas bagi Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India
"Dimana ekspor ke ketiga negara tersebut telah berkontribusi sekitar 41,34 persen dari total ekspor non-migas Indonesia," kata Pudji dalam konferensi pers, Jumat, 1 Agustus 2025.
Tambang Ilegal di Wilayah IKN Terbongkar, 351 Kontainer Batubara Disita Polisi
- Zainal Azhari/tvOne/Surabaya
Dia merinci, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Tiongkok tercatat sebesar US$29,31 miliar. Dimana komoditas utamanya terdiri atas besi dan baja, bahan bakar mineral, serta nikel dan barang daripadanya.
Sementara untuk ekspor ke Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar US$14,79 miliar, yang terdiri atas mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesorisnya atau rajutan.
"Dan untuk (ekspor) yang ke India tercatat sebesar US$8,97 miliar, yang terdiri atas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani atau nabati, serta besi dan baja," ujarnya.
Suasana kegiatan di terminal peti kemas (Foto ilustrasi).
- VIVA/M Ali Wafa
Sebelumnya, Pudji juga menjelaskan bahwa pendorong peningkatan kinerja ekspor Indonesia pada Januari-Juni 2025, antara lain yakni disumbang dari kinerja sektor industri pengolahan seperti minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi serta kimia dasar organik, dan komponen elektronik.
BPS mencatat, ekspor sektor industri pengolahan mencapai US$107,60 miliar, naik 16,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$92,31 miliar.
"Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama peningkatan kinerja ekspor non-migas pada Januari-Juni 2025, dengan andil sebesar 12,16 persen," ujarnya.
