Perluas Pasar, RI Bakal Rampungkan 5 Perjanjian Dagang Internasional di Semester II-2025

Menteri Perdagangan, Budi Santoso
Sumber :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]

Jakarta, VIVA – Menteri Perdagangan, Budi Santoso alias Busan mengatakan, pada semester II-2025 bakal ada lima perjanjian perdagangan internasional yang akan dirampungkan oleh pemerintah Indonesia.

Mendag Targetkan Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum September 2025

Dia meyakini, kelima perjanjian dagang ini akan membantu memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia di pasar mancanegara.

Dalam waktu dekat, pemerintah Indonesia dipastikan akan meneken perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), paling lambat pada September 2025.

Mendag 'Pede' Tarif 19% Masih Bisa Turun Bagi Komoditas RI Tak Diproduksi AS

"Apa yang kita lakukan ke depannya ini adalah untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan ekspor kita," kata Busan dalam konferensi pers 'Kinerja Perdagangan Indonesia Semester I-2025' di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin, 4 Agustus 2025.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 17 Maret 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Surplus Dagang RI ke AS US$9,92 Miliar, Mendag: Bahkan Sebelum Tarif Resiprokal Berlaku

Kemudian perjanjian dagang kedua adalah Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA), yang telah rampung dan tinggal menunggu penandatanganan oleh kedua negara pada Desember 2025 mendatang.

Selanjutnya perjanjian dagang ketiga dengan masa perundingan yang telah rampung, adalah perjanjian Indonesia-Peru CEPA dengan target penandatanganan pada 11 Agustus 2025 mendatang.

Lalu ada pula perjanjian dagang keempat yakni Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Area (I-EAEU FTA), dan terakhir adalah perjanjian dagang Indonesia-Tunisia PTA yang juga tinggal menunggu proses penandatanganan.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso

Photo :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]

Budi menambahkan, terdapat sejumlah perjanjian perdagangan internasional lainnya, yang hingga kini masih dalam proses perundingan. Antara lain yakni Perdagangan Bebas Indonesia-Negara Arab di Teluk (I-GCC FTA), Asean-Canada FTA, Indonesia-Turkiye PTA, Indonesia-Sri Lanka PTA, dan Indonesia-Mercosur CEPA.

"Nah ini yang sudah berjalan. Tadi saya sampaikan bahwa kita juga sekarang mulai masuk ke Afrika. Mudah-mudahan paling tidak tahun ini sudah mulai pendekatan ke negara Afrika," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya