BCA Syariah Cuan Gede! Laba Bersih Tembus Rp100 Miliar, Emas Melonjak 231 Persen

Jajaran Direksi BCA Syariah.
Sumber :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

Jakarta, VIVA – PT Bank BCA Syariah memaparkan capaian kinerja keuangan yang solid pada semester I 2025. Anak usaha Grup BCA ini mencatatkan peningkatan total aset sebesar 18,2 persen secara year-on-year (YoY), menjadi Rp17,6 triliun.

Harga Emas Hari Ini 8 Agustus 2025: Produk Antam Meroket, Global Bervariasi

Kinerja positif BCA Syariah juga tercermin pada laba bersih yang tumbuh 12 persen YoY menjadi Rp100 miliar yang didukung oleh pendapatan dari pembiayaan, peningkatan dana murah dan efisiensi operasional.

Menurut Direktur Utama BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, kinerja paruh pertama tahun ini menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan didorong oleh penyaluran pembiayaan yang berkualitas serta pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Heboh Warga Berburu Emas di Sungai Efrat yang Mengering, Benarkah Itu Harta Karun Tersembunyi?

Selama semester pertama, penyaluran pembiayaan BCA Syariah dapat menunjukkan pertumbuhan. Secara keseluruhan, pembiayaan meningkat sebesar 18,2 persen YoY menjadi Rp11,3 triliun.

Secara komposisi, pembiayaan komersial mendominasi sebesar 76,7 persen dari total pembiayaan, atau sebesar Rp8,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 13,2 persen YoY.

Harga Emas Hari Ini Kamis 7 Agustus 2025: Produk Antam Melorot, Global Kinclong

Penyaluran pembiayaan yang efektif dan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian tercermin pada Non-Performing Financing (NPF) gross yang terjaga pada angka 1,75 persen.

Segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan pembiayaan tertinggi, yaitu sebesar 56,1 persen YoY mencapai Rp1,7 triliun. Pertumbuhan tertinggi di segmen konsumer ditunjukkan oleh pembiayaan emas yang tumbuh sebesar 231,2 persen YoY mencapai Rp300 miliar.

"Pembiayaan emas iB dapat diakses melalui mobile banking BSya by BCA Syariah. Fitur ini kami perkenalkan untuk memudahkan masyarakat berinvestasi emas," kata Yuli di Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.

Kepercayaan nasabah untuk menempatkan dana di BCA Syariah tercermin pada pertumbuhan DPK sebesar 24,2 persen YoY menjadi Rp14 triliun.

Salah satu faktor pendorong adalah akselerasi digital pada pengembangan fitur BSya untuk kemudahan dan kenyamanan transaksi nasabah. Inovasi pada BSya turut mendorong komposisi dana murah (CASA) yang berada di posisi 40,8 persen dari total DPK.

“Pertumbuhan nasabah adalah salah satu strategi kami untuk mendorong bisnis yang berkelanjutan. Dengan basis nasabah yang semakin solid diharapkan dapat mendukung pertumbuhan dana murah sehingga pada akhirnya fungsi intermediasi bank melalui pembiayaan bisa semakin kompetitif,” ungkap Direktur BCA Syariah, Lukman Hadiwijaya.

Antusiasme nasabah dalam memanfaatkan layanan digital terlihat pada pertumbuhan transaksi mobile banking sebesar 20,1 persen YoY. Bukan itu saja. BCA Syariah terus berinovasi untuk menghadirkan berbagai fitur termasuk fitur Islami.

Fitur Islami terbaru dari BSya di antaranya pembayaran zakat fitrah serta pembelian kurban yang diluncurkan jelang Idul Fitri dan Idul Adha lalu.

Tidak hanya itu, BCA Syariah juga menambahkan fitur transaksional, seperti pembayaran QRIS dengan Customer Presented Mode (CPM), yaitu transaksi pembayaran dengan menggunakan QRIS yang ditampilkan oleh Nasabah untuk kemudian dipindai oleh merchant, serta setor tunai cardless untuk memudahkan nasabah melakukan setoran melalui seluruh jaringan mesin ATM BCA.

Pertumbuhan positif juga tercermin pada penyaluran pembiayaan berkelanjutan yang tumbuh 16,4 persen YoY mencapai Rp3 triliun, sehingga komposisi pembiayaan berkelanjutan di BCA Syariah mencapai 26,9 persen dari total pembiayaan bank.

"Pembiayaan berkelanjutan tersalurkan pada 6 sektor," jelas Lukman. Keenamnya yakni pencegahan polusi, eco efficient, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah air yang berkelanjutan, efisiensi energi dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, serta UMKM.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya