10 Pekerjaan Ini Paling Terancam AI Menurut Microsoft, Ada Profesi Anda?

Ilustrasi kelas menengah di Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Jakarta, VIVA – Kecanggihan artificial intelligence (AI) makin nyata terasa di dunia kerja. Jika dulu hanya jadi topik futuristik, kini AI mulai langsung menggantikan tugas-tugas manusia, dan tak semua pekerjaan aman dari dampaknya.

Gelombang PHK Besar-besaran Terjadi Lagi, AI Jadi Biang Kerok

Microsoft baru saja merilis laporan berjudul “Working with AI: Measuring the Occupational Implications of Generative AI”, yang menganalisis percakapan pengguna Bing Copilot selama 2024. Hasilnya, banyak pekerjaan kantoran kini berada di garis depan ancaman otomatisasi.

Pekerjaan Kantoran Paling Terancam

Industri Teknologi Dunia Diguncang PHK Massal, 80.000 Karyawan Terdampak!

Ilustrasi pekerja

Photo :
  • Istimewa

Laporan ini mengungkap bahwa tugas paling umum yang dibantu AI adalah:

10 Jurusan Kuliah dengan Prospek Kerja Cerah hingga 2030, Lulusannya Gak Takut Nganggur

- Mengumpulkan informasi
- Menulis
- Mengajar
- Memberi saran

Dan sayangnya, banyak pekerjaan manusia yang isinya persis seperti itu.

Berikut 10 pekerjaan dengan tingkat kerentanan tertinggi terhadap AI menurut Microsoft:

1. Interpreter dan Penerjemah
2. Sejarawan
3. Pramugari dan petugas penumpang
4. Sales jasa
5. Penulis dan editor
6. Customer service
7. Programmer CNC (Computer Numerical Controller)
8. Operator telepon
9. Agen tiket dan petugas travel
10. Penyiar radio dan DJ

Menariknya, lima dari sepuluh profesi tersebut berasal dari ranah layanan pelanggan dan komunikasi, yang selama ini dianggap “aman”. "98% aktivitas kerja interpreter kini bisa dilakukan AI seperti Copilot," tulis Microsoft, seperti dikutip dari CNBC, Kamis, 7 Agustus 2025.

Hal ini berlaku juga bagi profesi yang banyak menulis, menjawab pertanyaan, atau memberi arahan. Sebaliknya, profesi yang membutuhkan keterampilan fisik atau empati tinggi—seperti perawat, teknisi kapal, hingga tukang tambal ban, justru masih tergolong aman dari ancaman AI.

Bukan Robot yang Ambil Alih Kerjamu, tapi Orang yang Pakai AI

Menurut Jensen Huang, CEO NVIDIA, perubahan ini sudah tak bisa ditawar. “Anda nggak akan kehilangan kerja karena AI, tapi karena orang yang tahu cara pakai AI,” tegasnya dalam konferensi Milken Institute 2025.

Perusahaan seperti Shopify, Fiverr, dan Duolingo bahkan sudah mewajibkan karyawan memanfaatkan AI. Mereka juga menyatakan hanya akan menambah pegawai untuk posisi yang benar-benar tak bisa diotomatisasi.

Skill Manusia Tetap Jadi Kunci

Lalu bagaimana cara tetap relevan? Jawabannya, jadi manusia seutuhnya. Menurut Robert E. Siegel dari Stanford, keterampilan seperti empati, rasa ingin tahu, kecerdasan emosional, komunikasi, dan kepemimpinan tetap tak tergantikan AI, dan akan jadi “mata uang” utama di era baru ini. “Alih-alih takut, lihat revolusi AI ini sebagai kesempatan untuk berevolusi,” tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya