Imbas KA Anjlok di Subang, Menhub Minta Ditjen KA Periksa INKA
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengatakan, pihaknya bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub bakal melakukan pemeriksaan kepada PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun.
Hal itu sebagai imbas dari anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir di lintasan Subang, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat, 1 Agustus 2025 lalu.
"Kami meminta Pak Dirjen (Perkeretaapian) untuk melakukan pemeriksaan kepada pembuat gerbong, INKA Madiun," kata Dudy di acara Press Background di kawasan Abdoel Moeis, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Agustus 2025.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi
- [Mohammad Yudha Prasetya]
Dia mencatat tiga insiden kecelakaan kereta dalam rentan waktu berdekatan pada bulan yang sama. Menhub pun menyoroti bahwa masing-masing kejadian memiliki pelajaran yang berbeda. Karenanya, untuk insiden di Subang Menhub telah meminta Dirjen Perkeretaapian melakukan pemeriksaan hingga ke PT INKA selaku pembuat gerbong, guna memastikan kualitas dan prosedur pembuatannya sesuai standar.
Tanpa bermaksud mendahului hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Dudy menegaskan upaya ini sebagai langkah antisipatif pemerintah untuk mencari penyebab teknis dari sisi manufaktur.
Menhub juga mencatat dua kecelakaan kereta lain, yakni di stasiun kota dan di Sumatera Selatan. Kedua peristiwa itu terjadi saat perawatan jalur, sehingga Dudy pun menekankan pentingnya disiplin menjalankan prosedur kerja alias Standard Operating Procedure (SOP) secara menyeluruh.
“Kalau yang di kota itu, lesson learned yang kami dapatkan adalah, itu setelah maintenance rel kalau saya tidak salah ya. Nah, itu saya minta supaya SOP untuk pelaksanaan maintenance itu agar betul-betul dijalankan dengan baik," ujar Dudy.
[Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam konferensi pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juni 2025]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Menhub pun kembali menegaskan pentingnya pengawasan berlapis dalam proses perawatan (maintenance) jalur atau fasilitas kereta, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga penyelesaian pekerjaan, semua harus mengikuti urutan kerja (sequence) yang benar.Â
Setiap langkah wajib dilakukan check and recheck, serta diawasi langsung oleh supervisor atau pihak berwenang, agar tidak ada kesalahan prosedur yang bisa memicu kecelakaan.
"Itu berlaku sama juga dengan kejadian yang di Sumatera Selatan. Bahwa kejadiannya sedang dilakukan maintenance, namun barangkali karena satu dan lain hal, SOP-nya tidak dijalankan secara menyeluruh, saya tidak mengatakan secara baik tapi secara mengikuti urutan urutannya, itulah yang terjadi," ujarnya.