Rupiah Menguat di Tengah Prediksi Soal Anjloknya Ekonomi RI Kuartal III-2025
- Pixabay/IqbalStock
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.775 per Jumat, 26 September 2025. Posisi rupiah itu tercatat melemah 23 poin, dari kurs sebelumnya di level Rp 16.752 pada perdagangan Kamis, 25 September 2025.
Sementara perdagangan di pasar spot pada Senin, 29 September 2025 hingga pukul 09.19 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.662 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 76 poin atau 0,45 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.586 per dollar AS.
Ilustrasi Uang Rupiah
- pixabay.com/WonderfulBali
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh melambat pada kuartal III-2025, dengan prediksi capaian pertumbuhan hanya 0,95 persen secara quarter-to-quarter (QtQ) alias kuartalan. Apabila prediksi itu tercapai, maka menjadi laju perlambatan yang tajam dengan menilik pada kuartal sebelumnya dimana ekonomi RI tumbuh 4,04 persen (QtQ).
Hal itu setelah pada kuartal I-2025 pertumbuhan ekonomi terkontraksi atau tumbuh negatif 0,98 persen meski ada perayaan Ramadan dan Lebaran, sebagaimana yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sementara itu, dalam hitungan tahunan (year-on-year), perekonomian domestik diperkirakan tumbuh 4,8 persen pada kuartal III-2025, atau tidak berubah dari proyeksi sebelumnya.
Hanya, apabila prediksi tersebut terealisasi, hal itu juga akan menjadi perlambatan yang cukup dalam mengingat pada kuartal II-2025 lalu, perekonomian Indonesia tak terduga tumbuh 5,12 persen bahkan ketika tidak ada musim perayaan yang biasanya mengungkit permintaan domestik.
Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 diperkirakan akan melambat dengan pertumbuhan hanya 4,7 persen year-on-yearb(yoy). Alhasil pada keseluruhan tahun, ekonomi RI diprediksi tumbuh hanya 4,9 persen di 2025. Selanjutnya pada 2026 lajunya tak berubah, dan baru pada 2027 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sedikit naik jadi 5 persen.
Selain itu, inflasi tahun ini di prediksi akan rendah di level 1,8 persen atau lebih lambat. Sedangkan tahun depan, inflasi diprediksi naik ke kisaran 2,6 persen Adapun perkiraan tingkat BI Rate, tingkat bunga acuan akhir tahun ini diprediksi akan di level 4,5 persen, yang mencerminkan akan ada sekali lagi pemotongan sebelum tutup tahun.
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.730 - Rp 16.800," ujarnya.