Rupiah Menguat Seiring Pemerintah Pastikan Rasio Utang ke PDB Aman

Ilustrasi Uang Rupiah
Sumber :
  • pixabay.com/WonderfulBali

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

Soroti Banjir Bali, Puan Desak Pemerintah Perkuat Mitigasi Bencana Jangka Panjang

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.457 per Rabu, 10 September 2025. Posisi rupiah itu tercatat menguat 5 poin, dari kurs sebelumnya di level Rp 16.462 pada perdagangan Selasa, 9 September 2025.

Sementara perdagangan di pasar spot pada Kamis, 11 September 2025 hingga pukul 09.13 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.466 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 3 poin atau 0,02 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.469 per dollar AS.

Puan Soroti Banjir Bali: Ini Ujian Kapasitas Negara Dalam Lindungi Rakyat

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal

Photo :
  • istockphoto.com

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 39 persen. Sejauh ini, rasio utang masih terjaga di level aman.

AHY Ungkap Investasi Giant Sea Wall Terbuka Lebar, Tak Hanya untuk China

Namun menurutnya, pemerintah bukan mengejar naik atau turunnya rasio utang, melainkan mengejar pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh lebih cepat dan PDB bertambah besar sehingga dengan sendirinya rasio utang akan turun. 

Terkait dukungan dari sisi moneter, perlu ada sinergi kebijakan fiskal dan moneter agar tidak menekan sistem perbankan. Arah kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat daya tahan perekonomian, sekaligus menciptakan ruang fiskal yang lebih sehat dalam jangka menengah agar tetap bisa menjaga defisit APBN di rentang maksimal 3 persen.

Untuk meningkatkan batas defisit APBN dari 3 persen, pemerintah akan melihat perkembangan ekonomi ke depan terlebih dahulu. Apalagi sudah jelas di dalam undang-undang ditetapkan batas maksimal defisit anggaran ada di 3 persen.

Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan stimulus tambahan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Masalah utama terletak pada pelaksanaan program pemerintah yang masih berjalan lambat.

Percepatan realisasi belanja dan program prioritas diharapkan mampu memberikan dorongan signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional dalam waktu dekat.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.420 - Rp 16.470," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya