Belanja Online bisa Jadi Mimpi Buruk kalau Abaikan Hal Ini setelah Checkout
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Belanja online idealnya bikin hidup lebih gampang: pilih barang, klik checkout, tunggu datang. Tapi menurut survei terbaru (Juli–Agustus 2025) kenyataannya berbeda.
Enam dari sepuluh konsumen di Indonesia pernah mengalami kendala setelah berbelanja online, dan mayoritas masalah justru muncul setelah transaksi selesai.
Hal itu termasuk pada pelanggan di marketplace dengan persentase 75 persen, online travel agent (OTA) 51 persen, supermarket online dengan persentase 68 persen, serta home and living online dengan persentase 63 persen.
Mulai dari paket yang datang lebih lama dari perkiraan, produk yang tak sesuai ekspektasi, hingga layanan pelanggan yang lambat, fase pascapembelian seringkali menjadi sumber kecemasan.
Padahal, di situlah pengalaman pelanggan benar-benar diuji. Melihat fenomena tersebut, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) melalui ekosistem omnichannel terpadu Blibli Tiket hadir memberikan jawaban.
Ekosistem ini menghadirkan sinergi strategis antara Blibli, Tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma, sehingga pelanggan bisa menikmati kemudahan berbelanja lintas platform dengan pengalaman yang lebih lengkap.
Tidak hanya fokus pada proses transaksi, ekosistem Blibli Tiket juga memberi perhatian khusus pada fase pascapembelian tahap penting yang menentukan kepuasan sekaligus membangun loyalitas pelanggan.
“Belanja itu bukan cuma soal checkout. Bagi kami, pengalaman nyata dimulai dari rasa tenang pesanan datang sesuai harapan sampai solusi cepat kalau ada kendala,” ungkap Nazrya Octora, Head of Public Relations Blibli.
Banyak orang mengira pengalaman belanja online selesai begitu klik tombol checkout. Padahal, justru setelah itulah perjalanan sebenarnya dimulai.
Dari menunggu paket, memastikan barang sesuai harapan, sampai urusan retur kalau ada kendala, fase pascapembelian ini sering bikin pelanggan waswas.
Supaya kamu tidak jadi salah satu dari enam dari sepuluh konsumen yang masih pusing setelah checkout, berikut beberapa tips umum untuk belanja online yang lebih tenang:
1. Jaga keamanan transaksi digital
Saat belanja online, keamanan data pribadi dan metode pembayaran sama pentingnya dengan barang yang dibeli.
Gunakan platform yang memiliki sistem pembayaran terpercaya dan proteksi data, agar tidak was was soal kebocoran informasi atau transaksi gagal.
Ekosistem Blibli Tiket, misalnya, menghadirkan berbagai opsi pembayaran resmi dan terjamin keamanannya, lengkap dengan perlindungan ekstra untuk setiap transaksi.
2. Pilih layanan pelanggan yang responsif
Kadang masalah tidak bisa dihindari mulai dari paket terlambat sampai perubahan rencana mendadak. Yang membedakan pengalaman belanja adalah seberapa cepat masalah itu bisa diselesaikan.
Pastikan platform yang kamu pilih punya layanan pelanggan yang mudah dihubungi dan benar-benar sigap membantu. Apalagi kalau butuh hal-hal mendadak di ekosistem Blibli Tiket.
Ada sejumlah opsi, seperti layanan pelanggan yang tersedia 24/7 di Blibli, atau halo tiket di tiket.com yang menawarkan solusi instan ke konsumen dengan memastikan setiap masalah terselesaikan maksimal dalam 1 jam.
3. Selalu baca ulasan pelanggan lain
Review bisa jadi penentu penting sebelum memutuskan beli. Dari kualitas barang, ketepatan pengiriman, sampai respons layanan pelanggan, ulasan membantu meminimalkan risiko.
Platform yang konsisten menjaga standar kualitas produk, seperti di Blibli dan juga Ranch Market yang masing-masing memiliki jaminan pengiriman tepat waktu, memberi ketenangan ekstra karena pelanggan tahu apa yang mereka dapatkan.
4. Manfaatkan kesempatan untuk mencoba atau konsultasi
Untuk pembelian produk besar seperti elektronik atau furnitur, penting memastikan kecocokan dan perlindungan sebelum bertransaksi. Pilih platform yang memberi akses mencoba langsung atau konsultasi mudah, baik online maupun offline.
Dengan dukungan jaringan layanan omnichannel, experience center serta perlindungan lengkap, ekosistem Blibli Tiket berusaha menjaga kenyamanan pelanggan di setiap tahap. Survei terbaru yang dilakukan periode Juli–Agustus 2025 dilakukan oleh Kumparan.
