Bursa Asia Menguat, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Jadi Penggerak Pasar
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan Senin, 22 September 2025. Pergerakan lebih tinggi sejalan kenaikan di Wall Street dan investor menunggu keputusan suku bunga pinjaman utama Tiongkok yang rencananya diumumkan hari ini.
Pasar memproyeksi Tiongkok akan mempertahankan suku bunga acuan pinjaman. Prediksi didasari histori bamk sentral Beijing yang cenderung 'menjaga' suku bunga setelah Federal Reserve AS (The Fed) menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada pekan lalu.Â
Mengutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melesat 0,74 persen. Indeks Topix melonjak 0,58 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,71 persen pada awal perdagangan. Kemudian, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil melambung 0,7 persen.
Ilustrasi bursa saham asia
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Indeks ASX/S&P 200 Australia turut mencatat kenaikn sebesar 0,49 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong dibuka datar dari level 26.545,1 bergeser ke posisi 26.535.
Penurunan suku bunga The Fed turut mendorong reli pesat di Wall Street bahkan indeks Dow Jones Industrian Average (DJIA) mencatatkan level tertinggi baru sepanjang masa (all high time). Mengacu pada CME FedWatch Tool, investor memproyeksi penurunan dua kali lagi yang dilakukan dalam waktu dekat atau pada akhir tahun sebesar seperempat poin persentase.
Indeks DJIA naik 172,85 poin atau 0,37 persen ke level 46.315,27 pads penutupan perdagangan Jumat, 19 September 2025. Indeks S&P 500 menguat 0,49 persen menkadi 6.664,36 sementara Nasdaq Composite melonjak 0,72 persen ke area 22.631,48.
