Respon Santai Manajemen BYD Usai Warren Buffett Cabut Investasi

Dealer BYD Arista Pluit Jakarta
Sumber :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

Jakarta, VIVA – Warren Buffett resmi menarik seluruh investasi di produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD, setelah menjadi pemegang saham selama 17 tahun dan nilai saham melonjak hampir 20 kali lipat. Aksi jual (selling) yang dilakukan investor legendaris ditanggapi dengan respons santai oleh manajemen BYD.

1 Juta Mobil Listrik BYD Dikirim ke Seluruh Dunia, Ada Buatan Asia Tenggara

Berkshire Hathaway pertama kali berinvestai ke BYD pada tahun 2008 dengan menggelontorkan dana US$230 juta  untuk membeli sekitar 225 juta saham atau setara 10 persen kepemilikan kala itu. Sejak saat itu, nilai investasi Buffett meroket lebih dari 20 kali lipat sebelum ia mulai melepas saham secara bertahap pada tahun 2022.

General Manager Branding & Public Relations BYD, Li Yunfei, memberikan tanggapan terkait hengkangnya Buffett. Ia menuliskan terima kasih atas 'bantuan' Buffett selama hampir dua dekade dan menekankan pelepasan saham oleh Buffett tidak lebih dari dinamika bisnis biasa.

Meski Dihajar Diskon Ratusan Juta, Penjualan Mobil Listrik Masih Terseok di Jepang

"Normal," tulis Li di Weibo yang dikutip dari CNN Internasional pada Rabu, 1 Oktober 2025. 

Booth BYD di GIIAS 2025

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Pelita Air dan BYD Haka Auto Bakal Bagi-bagi Mobil Listrik, Catat Syaratnya

Langkah Buffett keluar dari BYD terjadi di tengah tantangan baru bagi perusahaan otomotif ini. Produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, mencatat penurunan laba kuartalan pertama dalam tiga setengah tahun terakhir seiring perlambatan ekspansi dan kampanye pemerintah menekan perang harga di pasar otomotif.

Penjualan domestik BYD yang berkontribusi hampir 80 persen dari total pengiriman global juga anjlok selama empat bulan berturut-turut hingga Agustus 2025. Perusahaan bahkan memangkas target penjualan tahunan hingga 16 persen menjadi 4,6 juta unit kendaraan.

Meski begitu, pernyataan Li Yunfei menunjukkan bahwa BYD berusaha menjaga optimisme. Manajemen  sementara fokus utama perusahaan tetap pada penguatan strategi pasar dan menjaga keberlanjutan ekspansi global.

Deloitte

Perusahaan Big Four Goyang, Pendapatan Deloitte Anjlok untuk Pertama Kalinya Setelah 15 Tahun

Perusahaan multinasional di bidang jasa keuangan, Deloitte, mencatat penurunan pendapatan tahunan pertama sejak tahun 2010. Satu lini bisnis jadi biang kerok kontraksi.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2025