Dituding Hina Sepakbola Indonesia, Pemain Asing PSM Akhirnya Buka Suara

Pemain PSM Makassar, Yuran Fernandes
Sumber :
  • Instagram @psm_makassar

VIVA – Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, akhirnya angkat bicara setelah unggahannya di media sosial menuai kontroversi.

Membanggakan, Tim Asal Indonesia JISc U-11 Juara Penang Cup 2025

Bek asal Tanjung Verde itu dituding menghina sepak bola Indonesia usai laga panas melawan PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi Liga 1 pada Sabtu 3 Mei 2025.

Pertandingan tersebut berlangsung sengit dan penuh drama, termasuk keputusan wasit yang menganulir gol Yuran di menit ke-12.

5 Klub Termahal Super League 2025/26 Versi Transfermarkt, Dewa United Puncaki Daftar

Wasit menganggap adanya pelanggaran saat situasi tendangan sudut, keputusan yang langsung menuai protes dari para pemain PSM.

Usai pertandingan, Yuran meluapkan kekecewaannya melalui Instagram Story. Dalam unggahannya, ia menulis, “Sepak bola Indonesia hanya candaan, makanya level dan korupsinya akan tetap sama.” Ia juga menyarankan, “Jika ingin bermain sepak bola yang serius, lebih baik menjauh dari Indonesia.”

Guncang Eropa! Akademi Persib Cimahi U-13 Juara Gothia Cup 2025

Pernyataan itu sontak memicu reaksi keras dari publik. Banyak pihak menilai komentar tersebut melecehkan dunia sepak bola nasional dan mencoreng citra Indonesia.

Merespons polemik tersebut, Yuran memberikan klarifikasi melalui unggahan terbarunya di Instagram, Senin (5/5). Ia menegaskan bahwa komentarnya tidak bermaksud menyinggung bangsa Indonesia secara keseluruhan.

"Ungkapan tersebut sepenuhnya saya tujukan pada konteks pertandingan sepak bola. Tidak ada niat sedikit pun untuk menghina Indonesia sebagai negara," tulis Yuran.

Menurutnya, komentar itu muncul sebagai bentuk kekecewaan emosional setelah pertandingan yang sarat ketegangan.

"Itu adalah reaksi spontan saya sebagai pemain yang baru saja melalui pertandingan penuh tekanan. Saya yakin siapa pun yang menyaksikan laga tersebut bisa memahami mengapa saya merasa sangat frustrasi," tambahnya.

Lebih lanjut, pemain berusia 30 tahun itu menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas pernyataan yang sempat menyinggung. Ia berharap polemik ini bisa menjadi refleksi untuk kemajuan sepak bola nasional.

"Saya mohon maaf atas kegaduhan yang timbul. Unggahan saya murni merupakan ekspresi pribadi terhadap situasi di lapangan, bukan serangan terhadap pihak mana pun. Saya memiliki harapan besar agar PSSI dan LIB dapat membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik," tutup Yuran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya