Jejak Pemain Indonesia di Sampdoria: Dari Kurniawan Dwi Yulianto hingga Emil Audero, Kini Klub Terdegradasi ke Serie C
- Instagram/@emil_audero
Genoa, VIVA – Sampdoria, salah satu klub legendaris Serie A Italia, pernah menjadi impian banyak pesepakbola muda, termasuk dari Indonesia.
Pada era 1990-an, klub yang bermarkas di Genoa ini menjadi tujuan pengembangan bakat muda melalui program PSSI Primavera. Bahkan, beberapa nama besar dalam sejarah sepak bola Indonesia pernah menimba ilmu dan mencicipi atmosfer sepak bola Eropa di klub ini.
Namun, setelah sempat berjaya dan membentuk fondasi kuat di Serie A, nasib berkata lain. Sampdoria kini terdegradasi ke Serie C, sebuah penurunan drastis yang membuat banyak penggemar sepak bola terkejut—terutama mereka yang masih mengingat era keemasan klub ini.
Para Pemain Indonesia yang Pernah Membela Sampdoria
Bomber legendaris Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto
- wordpress
Salah satu nama paling dikenal dalam sepak bola Indonesia. Kurniawan adalah bagian dari program PSSI Primavera dan sempat bermain untuk tim muda Sampdoria pada 1993. Ia dikenal sebagai striker cepat dan berbakat yang sempat disebut-sebut sebagai “Si Ujung Tombak Masa Depan” bagi Indonesia.
2. Kurnia Sandy
Kurnia Sandy
Kiper berbakat Indonesia ini juga sempat mencuri perhatian ketika bergabung bersama Sampdoria Primavera. Bahkan, Sandy sempat mencatatkan namanya di bangku cadangan untuk laga Serie A—prestasi langka bagi pemain Indonesia saat itu.
3. Bima Sakti
Pelatih Indonesia U-17, Bima Sakti
- PSSI
Gelandang tangguh yang kini menjadi pelatih timnas junior Indonesia juga termasuk dalam skuat Primavera. Bima dikenal dengan visi bermain dan etos kerja tinggi, yang ia bawa sejak masa pelatihan di Italia.
4. Aples Tecuari
Ronny Wabia (kanan) & Aples Gideon Tecuari
- VIVAnews/Marco Tampubolon
Pemain belakang yang juga termasuk dalam program Primavera. Meski namanya tidak setenar Kurniawan atau Bima, Aples turut menjadi bagian dari sejarah ketika Indonesia mengirimkan bakat mudanya ke Eropa.
5. Emil Audero
Kiper Sampdoria, Emil Audero Mulyadi.
- www.instagram.com/emil_audero
Lahir di Indonesia dari ayah asal Lombok dan ibu asal Italia, Emil Audero adalah satu-satunya pemain naturalisasi Indonesia yang benar-benar tampil bersama tim utama Sampdoria. Ia memperkuat klub tersebut dari tahun 2019 hingga 2024 sebagai penjaga gawang utama, sebelum akhirnya pindah ke Inter Milan. Kini, Emil sudah tercatat sebagai pemain Timnas Indonesia.
Nasib Tragis: Sampdoria Terdegradasi ke Serie C
Pada 2024, kondisi keuangan dan performa buruk di lapangan membawa Sampdoria terdegradasi ke Serie C, kasta ketiga sepak bola Italia. Ini menjadi pukulan berat bagi klub yang pernah menjuarai Serie A pada musim 1990/91 dan menjadi finalis Liga Champions pada 1992.
Keterpurukan ini menandai era sulit bagi klub yang pernah berjaya dan menjadi rumah bagi talenta muda dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Kini, harapan besar diletakkan pada restrukturisasi klub dan kembalinya Sampdoria ke jalur yang benar, meskipun jalannya akan panjang dan terjal.
Warisan untuk Sepak Bola Indonesia
Meskipun hanya sebentar dan sebagian besar di level junior, keterlibatan pemain-pemain Indonesia di Sampdoria tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan sepak bola nasional. Program Primavera menjadi tonggak awal bahwa pemain Indonesia bisa bersaing di luar negeri—menginspirasi generasi berikutnya untuk bermimpi lebih tinggi.
Penutup:
Jejak lima pemain Indonesia di Sampdoria adalah kisah penuh harapan dan inspirasi. Meski kini klub tersebut harus berjuang dari bawah lagi, kenangan manis dan kontribusi mereka tetap hidup dalam sejarah. Sepak bola, pada akhirnya, adalah tentang perjuangan naik-turun—baik bagi pemain, maupun klub sebesar Sampdoria
