Marselino Ferdinan Bikin Ole Romeny Terkesan Begitu Tiba di Oxford United
- Dok. AFC
Jakarta, VIVA – Marselino Ferdinan memberi sambutan hangat ketika Ole Romeny tiba di Oxford United. Dua pemain yang pada akhirnya bermain bersama di Timnas Indonesia itu memiliki kedekatan karena main di klub yang sama.
Ole yang datang ke Oxford United pada awal 2025 dari FC Utrecht bercerita bagaimana pertemuannya dengan Marselino untuk pertama kali. Seorang anak muda yang periang di ruang ganti tim ketika Ole melakukan perkenalan.
"Sejak hari pertama saya masuk ke ruang ganti untuk menjabat tangan semua orang di Oxford, ada seorang anak kecil yang bahagia," kata Ole Romeny dalam podcast The Haye Way.
Ole yang berusia lebih tua dari Marselino merasa seperti sang kakak. Dia juga ingat bagaimana mantan permain Persebaya Surabaya itu rela menunggunya selesai latihan cuma untuk mengantarkan pulang.
"Sejak detik pertama, dia merasa seperti adik saya. Saya tidak punya mobil dan saya ingat saya harus melakukan beberapa latihan. Dia menunggu beberapa jam untuk mengantarkan saya pulang. Dia sangat bersemangat," tuturnya.
Dari pertemuan pertama kali di Oxford United, Ole merasa memiliki ikatan kuat dengan Marselino. Mereka sering menghabiskan waktu di kala senggang untuk berjalan-jalan di kota.
"Rasanya seperti secara langsung, kami memiliki koneksi kuat. Sejak hari itu, setiap kali kami bertemu, kami sering pergi jalan-jalan. Dia benar-benar ada untuk saya. Bahkan bukan hari pertama, sejak detik pertama," ujarnya.
Ole dan Romeny merupakan teman sekamar ketika membela Timnas Indonesia. Koneksi keduanya begitu kuat, dan di lapangan terbukti ketika melawan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta dalam Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Maret 2025 lalu.
Ketika itu Timnas Indonesia menang dengan skor 1-0 atas Timnas Bahrain. Ole Romeny mencetak gol setelah meneruskan operan matang dari Marselino Ferdinan.
Pemain Lokal Disuruh Abroad, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Malah Mudik
Para pemain lokal didorong untuk berkarier di luar negeri demi mengasah mental dan kualitas. Namun, di sisi lain, sejumlah pemain naturalisasi justru memilih mudik.
