Teka-teki Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia Tantang Jepang
- AP Photo/Tatan Syuflana
Jakarta, VIVA – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert meninggalkan teka-teki jelang pertandingan menghadapi Timnas Jepang dalam lanjutan Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Suita, Selasa sore WIB 10 Juni 2025.
Bagi kedua tim, pertandingan ini tak lagi krusial. Timnas Jepang sudah pasti lolos ke Piala Dunia 2026 karena jadi juara grup, sementara Timnas Indonesia aman di empat besar yang berarti tiket ke Babak Keempat Kualifikasi.
Melihat situasi seperti sekarang ini, muncul spekulasi kedua tim bakal coba untuk melakukan rotasi pemain. Mereka yang tidak mendapat banyak kesempatan selama ini, bisa jadi diturunkan sebagai starter.
Patrick Kluivert menjawab spekulasi ini dengan meninggalkan teka-teki. Menurutnya, hal itu bisa saja dilakukan, tapi dia masih belum mau memberi kepastiannya seperti apa.
"Mungkin iya, tapi itu tidak bisa. Mungkin saja saya melakukannya," kata juru taktik asal Belanda tersebut.
Menghadapi Jepang bukanlah hal mudah bagi Indonesia. Tim berjuluk Samurai Biru adalah papan atas di benua Asia dan memiliki skuad yang pemainnya berkarier di level elite sepakbola Eropa.
Kluivert menyadari pula hal tersebut. Tak dia pungkiri, rekam jejak Jepang di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sudah memberi fakta, tapi bukan berarti Indonesia tak bisa mengejutkan.
"Jepang sudah menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan yang sangat bagus. Saya tidak tahu apa mereka yang terbaik, tapi menurut saya, mereka termasuk negara terbaik," tuturnya.
Pada pertemuan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jepang berhasil menggilas Indonesia dengan skor empat gol tanpa balas. Karena itulah dalam laga besok, mereka kembali diunggulkan bisa menang.
Terpopuler: Jay Idzes Gabung Klub Musuh Juventus, Jadwal Live TV Persib Vs Manilla Digger
Berita mengenai bek Timnas Indonesia, Jay Idzes yang kini didekati Torino menjadi buruan pembaca VIVA Sport sepanjang Rabu 6 Agustus 2025.
