Ganjil Genap Motor Diharapkan Tekan Polusi Udara

Ilustrasi pengendara sepeda motor.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengatakan, transportasi menyumbang 80 persen polusi udara dan 75 persen dari sepeda motor. Data ini didapatkan berdasarkan kajian dari Pemda dan Dinas Perhubungan.

KPK Ungkap Kepemilikan 22 Kendaraan Disita Terkait Kasus Pemerasan, Satu Motor Punya Wamenaker

"Sedang dikaji pembatasan ganjil genap untuk kendaraan bermotor. Tujuannya satu, bagaimana tingkat polusi udara di Jakarta bisa menurun," katanya di bilangan Menteng, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.

Menurutnya, usul ini sebelumnya sudah dikaji, dan ganjil genap seharusnya diperluas. Untuk mengurangi polusi sebenarnya tidak cukup jika hanya dengan sistem yang minimalis.

KPK Sita Uang dan Puluhan Kendaraan Mewah di OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer

"Wah, banyak. Kita kan juga punya program mobil listrik, kemudian ada program insentif pembatasan parkir. Saya kira itu satu paket yang tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Angkutan massal juga harus lebih baik lagi. Saat ini sudah ada LRT (Lintas Rel Terpadu), MRT (Moda Raya Terpadu) dan TransJakarta. Perlu juga dilakukan pembatasan untuk kendaraan yang masuk ke Jakarta atau menerapkan sistem berbayar.

Kombes Komarudin Blak-blakan Soal Penyebab Macet di Jakarta Pagi Ini

Yani juga memaparkan program untuk non-motor yang perlu diperluas. Contohnya seperti sepeda, pejalan kaki, perbaikan trotoar dan pembenahan traffic management. Yani ingin tingkat kenyamanan di Jakarta bisa menjadi lebih baik. [mus]

mobil klasik Dodge St. Regis

5 Mobil Polisi Klasik Paling Aneh, Desainnya Bikin Geleng-geleng Kepala

Deretan mobil polisi klasik paling aneh di Amerika, dari AMC Javelin, Ford Mustang SSP, hingga VW Beetle. Unik, langka, dan penuh cerita sejarah menarik!

img_title
VIVA.co.id
22 Agustus 2025