Menguak Penyebab Turki Sering jadi Pusat Gempa, Ini Jawabannya

Gedung-gedung hancur akibat gempa Bumi magnitudo 7,8 di Antakya, selatan Turki.
Sumber :
  • AP Photo/Khalil Hamra.

Foto satelit dampak gempa di Kota Antakya, Turki

Photo :
  • Maxar Technologies

Cak Imin Bertemu Menag, Bahas Bangunan Ponpes Belum Sesuai Standar

"Pertanyaannya sekarang bukan tentang apakah gempa bumi akan datang. Pertanyaannya adalah kapan gempa itu datang," kata Bohnhoff. Menurutnya, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa lempengan-lempengan di area tersebut “tersangkut”.

Dengan begitu membuat ketegangan meningkat. Pada akhirnya, mereka tidak akan mampu lagi menahan ketegangan, dan lempengan-lempengan yang saling mendorong akan bergerak dalam sentakan beberapa meter dalam hitungan detik, kata Bohnhoff.

BNPB Sebut Operasi Pencarian Korban Ponpes Ambruk di Sidoarjo Selesai

Pentingnya Struktur Bangunan Stabil

Foto satelit before-after dampak gempa di Kota Antakya, Turki

Photo :
  • Maxar Technologies

Update Korban Tewas Ponpes Al Khoziny: 61 Orang Meninggal Dunia

Gelombang gempa Bumi yang menggerakkan tanah akan membahayakan bangunan dan infrastruktur, yang pada ujungnya akan membahayakan nyawa manusia pula. Tingkat kerusakannya tergantung pada seberapa kuat gempa yang terjadi.

Misalnya, gempa Bumi yang melanda wilayah perbatasan Turkiye-Suriah pada Senin, 6 Februari, telah meluluhlantakkan lebih dari 1.700 bangunan. Itu pun hanya di Turki saja.

Untuk itu, cara yang bisa dilakukan adalah dengan konstruksi tahan gempa. Namun sayangnya, ini sangat mahal, kata Bohnhoff.

Selain itu, kondisi tanah bangunan yang dibangun juga tidak kalah penting. Secara umum, semakin keras tanahnya, semakin baik, jelas Bohnhoff.

"Yang terbaik jika lapisan tanahnya adalah granit. Sementara sedimen kering seperti pasir atau tanah liat kurang disukai," tambahnya.

Menurut Bohnhoff, amplifikasi gerakan tanah lebih mungkin terjadi pada batuan dasar yang lunak, yang terkadang muncul bersama dengan likuifaksi. Ia menganalogikan proses tersebut dengan pasir basah di pantai.

"Jika Anda berulang kali lalu membentur tempat yang sama di pasir, udara akan terkumpul di lubang itu. Bawah permukaan menjadi tidak stabil," kata seismolog itu.

Dalam kesempatan terpisah, Mohammad Kashani, seorang profesor teknik struktur dan gempa dari Universitas Southampton di Inggris, menjelaskan bahwa bangunan yang runtuh akibat gempa pada Senin kemungkinan besar tidak dirancang untuk gempa berkekuatan besar.

Padahal menurutnya kombinasi kekuatan gempa yang besar dan kedalaman gempa yang dangkal membuat gempa tersebut menjadi sangat merusak.

Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad

Tragedi Al Khoziny, Dasco Dukung Pemerintah Audit Bangunan Ponpes Tua dan Rawan

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendorong pemerintah untuk melakukan audit terhadap bangunan pondok pesantren (ponpes) yang berusia tua dan berisiko tinggi.

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2025