Ahli Beberkan 10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker
- Times of India
Orang dengan skor kepatuhan 4,5 atau lebih memiliki risiko 16 persen lebih rendah terkena semua jenis kanker jika digabungkan, dibandingkan dengan mereka yang skor kepatuhannya 3,5 poin atau kurang.
Mungkin salah satu rekomendasi yang paling mengejutkan adalah menyusui.
Para peneliti berpendapat perlindungan tersebut mungkin disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama menyusui.
Ilustrasi kanker usus besar
- Eat This
Selama menyusui, menstruasi tidak teratur, dan ini menurunkan jumlah hormon seks estrogen yang terpapar pada tubuh sepanjang hidup.
Kelebihan estrogen telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
Sementara itu, makanan cepat saji dikaitkan dengan kanker karena memakannya dalam jumlah banyak membuat Anda lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan. Berat badan berlebih dapat memicu sejumlah perubahan hormonal yang dapat menyebabkan tumbuhnya tumor.
Daging merah dan olahan mengandung senyawa seperti heme dan nitrat, yang bila dipecah di dalam tubuh, membentuk senyawa yang dapat merusak sel-sel lapisan usus, sehingga meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker.
Adapun alkohol: alkohol terurai menjadi bahan kimia yang disebut asetaldehida, yang dapat memicu kerusakan DNA yang terkait dengan sejumlah kanker.
Ilustrasi Scotch whisky/minuman beralkohol.
- Freepik/rawpixel.com
Juga tidak ada bukti bahwa mengonsumsi suplemen untuk pencegahan kanker memiliki manfaat apa pun, dan menurut WCRI, masyarakat sebaiknya mendapatkan nutrisi dari makanan dan minuman saja.
Ahli gizi kanker Nichole Andrews sebelumnya mengatakan: 'Jika Anda mengonsumsi lebih dari 200 persen nilai harian dari sejumlah suplemen yang tidak Anda perlukan, ini akan menjadi radikal bebas dan meningkatkan risiko kanker.'
Para peneliti menyoroti bahwa karena penelitian mereka bersifat observasional, mereka tidak mengetahui secara pasti bahwa rendahnya risiko kanker disebabkan oleh kepatuhan terhadap 10 rekomendasi.
