YouTube Melejit, TikTok Keok
- VIVA/Misrohatun Hasanah
Jakarta, VIVA – YouTube tetap menjadi standar emas untuk streaming konten video berdurasi penuh dan juga berada di puncak daftar layanan streaming video berdurasi pendek.
Nah, baru-baru ini, Kepala Eksekutif YouTube Neal Mohan mengklaim jika YouTube Shorts meraup 200 miliar penayangan setiap hari.
Angka ini jauh di atas TikTok yang memperoleh 70 miliar penayangan setiap hari per Maret 2024, seperti dikutip dari situs BGR, Rabu, 2 Juli 2025.
Dengan demikian, YouTube Shorts menghasilkan hampir tiga kali lipat penayangan yang diperoleh TikTok setiap harinya. Mohan juga mengaku memiliki beberapa informasi lebih lanjut untuk disampaikan tentang YouTube.
"Satu miliar jam video YouTube ditonton di layar televisi setiap hari. Angka untuk YouTube menjadi semakin luar biasa. Laporan Nielsen Gauge mengungkapkan bahwa pada bulan Mei, rekor 12,5 persen dari pemirsa televisi Amerika Serikat (AS) adalah penonton YouTube. Ini mengalahkan semua streamer dan penyiar tradisional selama empat bulan berturut-turut," jelas dia.
Mohan melanjutkan, bagi lebih dari separuh dari 100 saluran YouTube yang paling banyak ditonton di dunia, TV atau televisi adalah layar yang paling banyak ditonton.
Hal ini menunjukkan bahwa dominasi YouTube tidak terbatas pada perangkat seluler dan desktop. YouTube juga memiliki banyak pengikut di ruangan tempat pengguna memasang televisi.
YouTube dapat terus mendominasi di ruang ini karena Dream Screen yang didukung AI milik streamer tersebut akan menampilkan animasi, video, dan audio yang lebih baik.
Pengembang akan melihat peningkatan dalam menghadirkan video berbasis AI berdurasi 60 detik mereka ke YouTube.
Untuk pertama kalinya, konten streaming telah melampaui TV kabel dan siaran dengan perolehan 44,8 persen dari seluruh penggunaan televisi pada Mei 2025.
Angka tersebut naik 71 persen selama empat tahun terakhir. Sementara itu, pangsa penggunaan televisi kabel dan siaran telah menurun menjadi masing-masing 24,1 dan 20,1 persen selama empat tahun yang sama.
Dalam salah satu transaksi teknologi terbaik sepanjang masa, Google mengumumkan akuisisi YouTube pada Oktober 2006. Google membayar US$1,65 miliar dalam bentuk saham.
Pada saat akuisisi, tidak seorang pun kecuali beberapa orang di Apple yang mengetahui tentang iPhone dan klien YouTube yang akan membantu YouTube berkembang pesat.
Analis di MoffettNathanson yakin bahwa YouTube akan bernilai hingga US$550 miliar pada saat ini sebagai perusahaan yang berdiri sendiri.
Bahkan, Kepala Eksekutif Nielsen Karthik Rao menegaskan kalau YouTube tidak hanya memimpin dalam hal penyampaian konten di televisi. "YouTube sedang mendefinisikan ulang arti televisi pada tahun ini," ungkapnya.
