Cara Gojek Merayu Mantan Pengemudi Uber

Transportasi online Gojek.
Sumber :
  • Serba Gojek

VIVA – Pertarungan dua perusahaaan aplikasi berbasis transportasi online, Gojek dan Grab, semakin panas. Pasca Grab akuisisi Uber pada akhir Maret kemarin, Gojek langsung pasang strategi 'jemput bola.'

Strategi yang dimaksud adalah 'membajak' pengemudi eks Uber melalui persyaratan yang lebih mudah ketimbang Grab.

Berdasarkan penelusuran VIVA, Senin, 9 April 2018, warganet di akun media sosial Twitter ramai-ramai membicarakan rayuan Gojek ke mitra pengemudi eks.Uber.

Salah satu contohnya seperti cuitan di akun Twitter, @4lif, ini. "Update: Uber Driver become Gojek Driver VIP neeh."

Benar saja, Gojek menerapkan persyaratan yakni hanya membawa STNK, KTP atau Kartu Keluarga saja untuk mendaftar sudah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Gojek.

Adapun untuk menjadi pengemudi Grab, tidak serta-merta langsung diterima. Mereka harus mendaftar lagi kemudian menjalani serangkaian tes berkendara atau safety riding. Inilah alasan mereka pindah ke kompetitor.

Grab Indonesia Tepis Kabar Mau Merger dengan GoTo

Di mata pengamat transportasi Institut Teknologi Bandung, Ofyar Zainuddin Tamin, hal ini adalah bagian dari persaingan bisnis transportasi online.

"Sesama taksi online saling 'gigit.' Itu lumrah. Sesama pengemudi akan pilih, kalau enggak tetap atau pindah ke kompetitor. Jadi ada keseimbangan baru," kata dia kepada VIVA. (ren)

Usai Isu Investasi Danantara, GoTo Buka Suara Soal Rencana Merger dengan Grab
Direktur Utama Superbank Tigor M Siahaan.

Transformasi Digital Superbank Ngagetin: Dari Nol ke Rp15 Triliun dengan 4 juta Nasabah dalam 1 Tahun

Transformasi digital Superbank ngagetin. Dari nol ke Rp15 triliun dengan 4 juta nasabah dalam 1 tahun.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025