Meta Punya Mitra Startup Baru di Indonesia

Jakarta – Sprint Asia, sebuah perusahaan startup teknologi di bidang solusi ecommerce dan perbankan telah mengukuhkan dirinya sebagai mitra kuat dalam dunia bisnis digital, dengan menjadi WhatsApp Business Solution Provider (BSP).

Langkah ini, yang diumumkan pada acara workshop di kantor META Indonesia beberapa waktu lalu, menandai kolaborasi strategis yang memadukan keahlian teknologi mereka dengan inovasi dari Meta.

Sebagai BSP resmi untuk WhatsApp Business, Sprint Asia menghadirkan solusi integrasi teknis yang menjembatani bisnis dengan Platform Bisnis WhatsApp.

Mulai dari pendaftaran hingga pemanfaatan secara menyeluruh, Sprint Asia memberikan layanan yang melampaui batas-batas platform WhatsApp Business biasa.

“Eggak cuma untuk men-deliver WhatsApp, semua social media messaging bisa di-deliver lewat teknologi Sandeza dan bisa saling mem-backup,” ujar Direktur Utama Sprint Asia, Setyo Harsoyo melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Tekno Rabu 16 Agustus 2023.

Keunggulan ini memungkinkan pelanggan untuk meraih dampak positif yang lebih besar dalam pertumbuhan bisnis dan memperkuat loyalitas pelanggan.

Salah satu inovasi yang ditawarkan oleh Sprint Asia adalah pengiriman verifikasi One-Time Password (OTP) melalui platform WhatsApp.

Dalam era digital yang cepat, keamanan dan kenyamanan pelanggan menjadi fokus utama, dan Sprint Asia menjawabnya dengan solusi ini.

Selain itu, Sprint Asia juga menyediakan layanan pengiriman pesan pemasaran, integrasi chatbot dengan bahasa alami, dan keterhubungan dengan dasbor live chat.

Namun, kolaborasi antara Sprint Asia dan Meta tidak hanya sebatas pengiriman pesan melalui WhatsApp.

Mereka menerjemahkan kolaborasi ini menjadi suatu keseluruhan yang lebih besar, dengan mengintegrasikan teknologi dari kedua perusahaan untuk memberikan layanan end-to-end yang inovatif.

Teknologi dari perusahaan dikombinasikan dengan teknologi Meta, seperti Sandeza, untuk memberikan solusi yang tak hanya unggul dalam pengiriman pesan, tetapi juga dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Takut Kalah Saing dengan AI, Gen Z Berbondong-bondong Ubah Arah Karier

Banyak Gen Z kini mengubah arah karier karena khawatir tergantikan oleh AI. Mereka beralih ke pekerjaan yang dianggap lebih aman dan stabil di masa depan.

VIVA.co.id

31 Juli 2025