Digitalisasi Pasar Masih Hadapi Beragam Tantangan

Rehabilitasi Pasar Legi, Surakarta.
Sumber :
  • Dokumentasi PT PP.

Solo, VIVA – Upaya digitalisasi pasar rakyat terus digalakkan sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing dan kenyamanan bertransaksi.

Salah satu inovasi yang diterapkan adalah sistem pembayaran non-tunai melalui QRIS atau dompet digital, seperti yang terlihat di Pasar Legi Solo, salah satu pasar tradisional tertua di kota tersebut.

Namun, meskipun digitalisasi telah mulai diimplementasikan, tantangan besar masih menghambat optimalisasi pasar rakyat sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

Pasar Legi yang telah direvitalisasi pada tahun 2021, kini dilengkapi fasilitas modern seperti rubanah untuk bongkar muat, area parkir, serta pengelompokan zona pedagang.

Namun, menurut survei dari Dinas Perdagangan Kota Solo, pasar ini belum mampu menarik pengunjung dan pedagang secara optimal, dengan kapasitas lebih dari 3.200 pedagang yang belum sepenuhnya terisi.

Perubahan pola konsumsi masyarakat, terutama pasca-pandemi, memaksa pedagang untuk beradaptasi dengan pendekatan yang lebih modern dan interaktif.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mendorong masyarakat kembali ke pasar rakyat, menjadikannya pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya,” ujar Direktur Adira Finance, Swandajani Gunadi dalam rangkaian acara Festival Pasar Rakyat (FPR) 2024 yang diselenggarakan di Pasar Legi Solo, dikutip dari keterangan resmi Minggu 20 Oktober 2024.

Gandeng DMI, Kini Nasabah BTN Bisa Infaq di Masjid Lewat QRIS

Acara ini digagas oleh Adira Finance, Danamon Syariah, dan Zurich Syariah sebagai bagian dari komitmen mendukung ekonomi lokal.

Tidak hanya menyediakan infrastruktur digital, edukasi keuangan juga menjadi fokus utama. “Kami hadir memberikan edukasi kepada pedagang, seperti literasi Haji melalui Tabungan Rencana Haji dan Tabungan Wadiah yang mempermudah transaksi sehari-hari,” tambah Merci Santi Adriani dari Danamon Syariah.

BRI Life Lindungi Peserta Digiland 2025 Pakai Asuransi Pro Sport

Meski digitalisasi pasar sudah mulai diterapkan, keberhasilan transformasi ini membutuhkan partisipasi aktif pedagang dan masyarakat, serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknologi dan manajemen keuangan.

Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Imam Teguh Saptono (kanan) menerima piala dari Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Imam Hartono (tengah) didampingi Direktur Republika Nur Hasan Murtiaji (kiri)

Bank Muamalat Ungkap 90 Persen Transaksi Nasabah Kini Sudah Lewat Paltform Digital

Hal itu menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Muamalat dalam melayani kebutuhan transaksi keuangan syariah mereka secara digital terus meningkat.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2025