Bisnis Masa Depan, Prasetiya Mulya Perkuat Persepsi Sains Positif
- prasetiyamulya
VIVA – Universitas Prasetiya Mulya melepaskan 1.022 lulusan terbaiknya dengan menggemakan “Pemupukan Persepsi Sains yang Positif dan Pemajuan Bisnis Berbasis STEM di Indonesia”
Seiring perkembangannya, kemajuan sains telah membawa perubahan signifikan terhadap lanskap pertumbuhan dunia bisnis di masa depan. Hal tersebut semakin memperkuat fakta bahwa perkembangan dunia bisnis akan tumbuh beriringan dengan kemajuan di bidang sains.
Menyadari hal tersebut, Universitas Prasetiya Mulya mengajak para lulusannya untuk bersama menjawab tantangan dunia bisnis di masa depan dengan memiliki persepsi sains yang positif, melalui Wisuda 2021 bertema “Pemupukan Persepsi Sains yang Positif dan Pemajuan Bisnis Berbasis STEM di Indonesia” yang diselenggarakan secara hibrida (7/12).
Sofyan Wanandi selaku Pembina Yayasan Prasetiya Mulya mengatakan Universitas Prasetiya Mulya bersyukur atas sumbangsih yang telah dibuat oleh para lulusan bagi kemajuan dunia usaha dan bangsa Indonesia.
"Tidak ada jalan pintas untuk memecahkan masalah-masalah fundamental melainkan diperlukan kerja sama maraton yang sangat panjang, luas dan multi perspektif untuk pencarian solusi mendasar bagi masalah-masalah yang mendasar ini. Segenap civitas akademika Universitas Prasetiya Mulya senantiasa menanti karya-karya terbaik Anda yang semakin gemilang,” ungkap Sofyan dalam keterangan pers Prasetiya Mulya, Senin (13/12).
Berdasarkan data dari World Economic Forum Report menyebutkan bahwa, terdapat 14 industri yang akan mendominasi di masa depan. Berbagai sektor industri tersebut beririsan lekat dengan pengaplikasian sains dan penggunaan teknologi, seperti Internet of Things, Artificial Intelligence, Virtual Reality, Robotic, Renewable Energy, Cyber Security, Blockchain Technology, dan Genomic.
Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro selaku Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang berkesempatan menyampaikan pidato ilmiahnya pada wisuda tahun ini menjelaskan dunia sedang mengalami perubahan dimana perkembangan teknologi tidak lagi mengikuti pertumbuhan linear namun pertumbuhan eksponensial.
“Perubahan ini memungkinkan invensi teknologi yang transformatif menjadi lebih cepat dibandingkan proses inovasi yang sudah ada sehingga menimbulkan tantangan drastis bagi bisnis, pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memiliki literasi sains yang positif guna bersiap menjawab tantangan yang muncul dan mengambil manfaat dari pertumbuhan tersebut,” jelas Prof. Satryo.