Tak Banyak yang Tahu, Hajar Aswad Pernah Dicuri dan Hilang Selama 22 Tahun
- Reasahalharamain
Tepat pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), orang-orang Qarmatian merampas seluruh harta jamaah, bahkan tak segan membantai siapa saja jamaah yang mereka temui.
Banyak jamaah yang terbunuh. Mayat-mayat mereka kemudian dibuang ke sumur Zam-Zam, ada juga yang dikubur di tanah Haram dan lokasi Masjidil Haram, tanpa dimandikan, dikafani, ataupun disholati. “Tidak habis pikir, di bulan Dzulhijjah yang dimuliakan (termasuk asyhurul hurum), di tanah suci Mekkah, bahkan di dekat Kabah, Qarmatian melakukan semua itu seolah merasa tak berdosa,” tulis Ibnu Katsir dalam Al-Bidâyah wan Nihâyah.
Hajar Aswad pun kemudian hilang dan disimpan di tempat yang tidak diketahui selama 22 tahun.
Pada tahun 952 M, setelah perundingan diplomatik antara pihak Qarmatian dan pemerintah Abbasid, Hajar Aswad akhirnya dikembalikan ke Mekkah.
Hajar Aswad
- Islamic landmarks
Hal ini disambut dengan sukacita besar oleh umat Islam di seluruh dunia. Batu hitam itu kemudian dipasang kembali di sudut timur Ka'bah dan kembali menjadi pusat ibadah bagi umat Islam yang melakukan ibadah haji.
Hajar Aswad memiliki makna spiritual dan sejarah yang besar bagi umat Islam. Bagi umat Islam, batu ini bukan hanya sebuah batu, tetapi juga merupakan simbol kesatuan umat Islam, sejarah agama, dan pengabdian kepada Allah SWT.
Setiap tahun, jutaan umat Islam datang ke Mekkah untuk mengalami momen spiritual yang tak terlupakan dengan menyentuh atau mencium Hajar Aswad sebagai bagian dari ibadah haji mereka.
