Jadi Motivasi Siswa, Program Beasiswa Schoolarskin Diberikan untuk Penghafal Qur’an di Pati

Pati, VIVA – Sebagai penghargaan terhadap dedikasi menjaga dan meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur'an, brand kecantikan lokal OHMYSKIN! memberikan ‘Beasiswa Schoolarskin OHMYSKIN!’ untuk siswa-siswi program tahfidz pada beberapa sekolah di wilayah Pati.

Penanggung jawab program Beasiswa Schoolarskin OHMYSKIN!, Asyiroh, menjelaskan, program beasiswa yang belum lama dilaksanakan tersebut bertujuan untuk memberikan dorongan lebih bagi para siswa dalam melanjutkan pendidikan dan memperdalam ilmu agama.

Menurutnya, program ini sejalan dengan salah satu goals OHMYSKIN! untuk turut serta menumbuhkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Sebagai perusahaan yang peduli dengan perkembangan generasi muda, OHMYSKIN! merasa bangga dapat berkontribusi dalam membantu mereka yang memiliki komitmen besar dalam pendidikan akademik maupun agama,” ujar Asyiroh, dalam keterangan tertulis, Selasa 16 Desember 2024.

Pihaknya berharap, program Schoolarskin dapat memotivasi lebih banyak siswa untuk terus mengembangkan potensi diri, baik dalam bidang akademik maupun agama.

Adapun para penerima penghafal Qur’an yang belum lama ini diberikan beasiswa diantaranya M. Silan Aqila Aljuu (siswa MA Silahul Ulum Pati, hafal 15 Juz), Sonia Wahidatar Rohmah (siswa SMAN 2 Pati, hafal 10 Juz), Zahrotun Ni'mah (siswa SMAN 1 Jakenan, hafal 10 Juz), dan Lutfia Prasandika (siswa MA Abadiyah Pati, hafal 11 Juz).

Dijelaskannya, brand kecantikan lokal OHMYSKIN! berkomitmen untuk memberikan solusi kecantikan dan juga yang selalu mendukung inovasi dan pendidikan dengan berperan aktif dalam program sosial.

OHMYSKIN! selama ini telah aktif menggulirkan program ‘Beasiswa Schoolarskin,OHMYSKIN!’ dalam dua kategori, yakni beasiswa reguler dan beasiswa tahfidz, untuk mendorong semakin banyak siswa di Indonesia untuk mengejar cita-cita mereka dengan penuh semangat, baik itu di bidang pendidikan umum maupun agama.

RKUHAP Dinilai Problematik Secara Konseptual, Ini Penjelasannya

Pendekatan formalisme yang digunakan RKUHAP mengabaikan aspek perlindungan hak serta tak memberikan pemulihan terhadap pelanggaran prosedur.

VIVA.co.id

16 Juli 2025