Akademisi Sekolah Ilmu Lingkungan UI, Dorong Strategi Hadapi Krisis Iklim Berbasis Kelautan

Seminar Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia.
Sumber :
  • Bakrie Center Foundation.

Jakarta, VIVA – Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia, menyelenggarakan seminar internasional ke-5 tentang strategi keberlanjutan dan lingkungan. Kegiatan yang diselenggarakan secara bauran ini dihadiri oleh para pakar, peneliti, dan mahasiswa untuk membahas isu strategis termasuk pengelolaan laut juga kaitannya dengan perubahan iklim

RUPTL 2025–2034 Dinilai Bentuk Optimisme Indonesia Hadapi Perubahan Iklim

Seminar yang bertajuk Meningkatkan Ambisi Iklim Indonesia Melalui Aksi-Aksi Berbasis Kelautan untuk Keberlanjutan Lingkungan, berfokus pada pendekatan akademik. Tujuannya, untuk mendorong para akademisi melakukan telaah dan penelitian lebih lanjut agar bisa menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk pengelolaan masa depan laut Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi upaya promosi Sekolah Ilmu Lingkungan di kancah global. 

Kesuksesan acara ini tidak lepas dari peranan Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan UI, Dr. dr. Tri Edhi Budi Soesilo, M.Si yang memfasilitasi dan mendorong semua kegiatan ilmiah untuk memajukan SIL juga memberikan kontribusi bagi masyarakat. 

Vokhumfest, Pengabdian Mahasiswa UI ke Masyarakat Dorong UMKM Naik Kelas

Dr. Herdis Herdiansyah sebagai koordinator acara menyatakan hasil seminar akan dirangkum menjadi policy brief untuk membantu penyusunan kebijakan publik. 

Berdayakan Nelayan hingga Jalankan Bisnis Hijau, Subholding IML Pertamina Raih Sederet Penghargaan

“SIL UI menggelar seminar ini untuk mendorong sektor akademisi agar bisa menghasilkan penelitian-penelitian lanjutan yang dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kebijakan, supaya pengelolaan sumber daya laut khususnya di Indonesia bisa lebih maju dan berkelanjutan,” jelas Herdis dalam keterangannya, dikutip Senin 20 Januari 2025. 

Sektor kelautan memiliki peranan penting dalam upaya mitigasi gas rumah kaca serta untuk dampak perubahan iklim. Laut menghasilkan 50 persen oksigen yang dibutuhkan makhluk hidup serta dapat menyerap 25 persen emisi karbon dioksida juga menangkap 90 persen kelebihan panas yang dihasilkan oleh emisi gas rumah kaca. Sehingga laut dikenal sebagai paru-paru planet yang dapat menyerap karbon.

Ilustrasi perubahan iklim.

Cuaca Ekstrem Ancam Kehidupan dan juga Dompet Kita, Kerugian sampai Rp32 Ribu Triliun

Cuaca ekstrem ancam kehidupan dan juga dompet kita. Kerugian sampai Rp32 ribu triliun.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2025