Orang Indonesia Masih Mendambakan Kulit Putih, Dokter Ungkap Fakta Mencengangkan
- Freepik/lookstudio
JAKARTA – Kulit putih masih menjadi standar kecantikan orang Indonesia. Mirisnya, stigma tersebut masih melekat hingga sekarang.
Spesialis kulit dan kelamin, dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK, PGC, membeberkan, pasien-pasiennya yang datang untuk melakukan perawatan, sebagian besar menginginkan warna kulit yang lebih putih. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
“Pasti sih, orang Indonesia itu tidak jauh-jauh dari pengen putih. Dari dulu sampe sekarang masih pengen putih,” ungkap dr Hafiza saat press conference Morpheus 8 dan Evolve X, yang digelar PT. Regenesis Indonesia di kawasan Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Namun, dokter Hafiza mengaku, dia memberikan edukasi kepada pasien-pasiennya bahwa cantik itu bukan hanya sekadar warna tapi yang terpenting adalah skin quality atau kualitas kulitnya.
“Misalnya kalo pasien mau treatment laser tapi ketika kita sudah edukasi, biasanya mereka beralih ke treatment-treatment yang memang meningkatkan kualitas kulit itu sendiri. Sayangnya, pintu masuknya kebanyakan pengin putih,” jelasnya.
Berada di tempat yang sama, dokter influencer, dr. Dikky Prawiratama, M.Sc, Sp.KK, turut membenarkan apa yang diungkap oleh dokter Hafiza. Bahkan, dokter Dikky mengungkap fakta mencengangkan terkait hal itu.
“Tahu gak temen-temen berapa sih jumlah sebetulnya skincare yang di-approve oleh BPOM dalam 3 tahun terakhir? Lebih dari 400 ribu brand. Dan terjadi kenaikan dari 2021 ke 2022, ada lebih dari 20,6 persen kenaikan di industri estetik,” ungkapnya.
Bahkan dijelaskan dokter Dikky, registrasi yang masuk ke Pemerintah, lima kali lebih banyak yang mengurus perizinan untuk membuat krim kecantikan dibanding makanan.
“Sebesar itu marketnya di Indonesia. Kenapa? Sekarang orang mulai concern ke skin quality. Saya yakin, kita selalu menginginkan apa yang kita gak punya. Misal kita liat dokter kulitnya putih, kita pengen begitu. Tapi yang bule ngeliat kulit kita eksotis, pengen kulit kita,” paparnya.
Ilustrasi skincare.
- Freepik/jcomp
“Jadi, most of people selalu pengen di situ (kulit putih). Dan dari 400 ribu lebih brand itu hampir 90 persen brand tidak ada satu pun krim atau skincare lokal yang tidak menjual produk brightening. Dengan kata lain, kita orang Indonesia masih suka (kulit) putih,” imbuhnya.