Makanan Sisa Jadi Sumber Sampah Terbesar

Ilustrasi sisa makanan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Makanan yang tersaji dari olahan rumah tangga maupun di rumah makan, tak sedikit yang tersisa dan berakhir menjadi sampah. Faktanya, 60 persen total sampah didominasi oleh sumber makanan sisa.

British Council Gandeng Anak Muda untuk Atasi Perubahan Iklim

Di Ibu Kota Jakarta sendiri, lebih dari 50 persen makanan sisa terbuang dan menjadi sampah. Hal ini dikarenakan pola hidup yang memang sudah mengalami perubahan.

"Makanan di rumah tangga atau di hotel, banyak yang tersisa dan dibuang. Ini menyebabkan 60 persen sampah didominasi dari sampah organik yang berasal dari sisa makanan," ujar Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PLSB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati SH., M.Sc. di Jakarta, Kamis 26 Juli 2018.

SIG Uji Coba Bahan Bakar Hasil Daur Ulang Sampah, Tekan Emisi Karbon hingga Bantu Atasi Masalah Lingkungan

Jenis sampah yang menempati urutan kedua yaitu sampah plastik dengan angka 14 persen. Sampah plastik sendiri masuk ke dalam jenis sampah anorganik.

Pemulung memilah sampah plastik dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah

Sidak TPA Jatiwaringin, Menteri Lingkungan Hidup Mengamuk : Ini Sudah Akut!

"Kalau sayur dan buah, bisa hancur dalam waktu satu hingga dua minggu. Sedangkan, sampah plastik memakan waktu hingga lebih dari 1000 sampai sejuta tahun lamanya," kata dia.

Jenis sampah lainnya yang patut diwaspadai yaitu bahan berbahaya beracun. Biasanya, ini harus segera diolah karena beracun dan tidak bisa dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Jenis sampah bahan berbahaya beracun itu seperti bohlam lampu dan batre bekas. Harus segera diolah dan tidak boleh dibuang ke tempat sampah biasa. Jenis sampah ini hancur dalam waktu ratusan tahun lamanya dan bisa menyebarkan racun jika dibiarkan di lingkungan." (mus) 

Bantuan di Bantar Gebang

Mereka yang Menjaga Bumi, Kisah Para Pahlawan Lingkungan dari Bantar Gebang

Para pemulung adalah pahlawan lingkungan. Lewat SuRCI, mereka diberdayakan agar lebih sejahtera dan diakui sebagai aktor penting dalam ekonomi sirkular Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2025