Perlukah Anak Minum Suplemen Vitamin untuk Cegah Virus Corona?

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Selain lansia, anak-anak juga menjadi kelompok yang rentang terinfeksi virus corona di tengah pandemi ini. Karenanya, orangtua harus selalu waspada dalam menjaga kesehatan anak.

Tahun Depan Prabowo Bakal Tarik Utang Terbesar Sejak Era Covid-19, Segini Nilainya

Langkah yang dilakukan adalah selalu menanamlan pola hidup bersih dan sehat. Mengajarkan mencuci tangan juga harus diimbangi dengan asupan makanan yang bergizi.

Menurut dokter anak, dr. Annisa Nur Aini, SpA, pola menu anak haruslah seimbang dan bervariasi. Seimbang yaitu makro dan mikro nutrisi harus seimbang. Nutrisi makro adalah karbohidrat, protein dan lemak. Sementara nutrisi mikro adalah vitamin dan mineral.

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

"Menu bervariasi agar anak tidak bosan. Selain jaga menu yang seimbang, berikan makanan sesuai dengan keinginan anak," kata Annisa dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne.

Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan makanan anak adalah proses memasak. Tahap ini penting terutama pada bayi di bawah usia 2 tahun. Ketika memasak, pastikan protein hewani seperti daging, ikan, telur dimasak dengan matang sempurna.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

"Jangan berikan makan sesuatu yang belum matang karena bisa jadi mediasi kuman," lanjut Annisa.

Jika memberikan sayur dan buah, jangan lupa mencucinya dengan air yang mengalir atau matang untuk menghilangkan kuman pada buah dan sayur.

Lantas, perlukah anak mendapat suplemen vitamin? Menurut Annisa, apabila anak makanan rutinnya seimbang gizi, suplemen tidak diperlukan.

Namun, pastikan zat gizi makannya seimbang. Pada bayi di bawah 6 bulan, usahakan untuk memprioritaskan ASI dari Ibu. Karena, ASI kaya akan antibodi dan terjaga higienitasnya selama masa pandemi ini.

RDK LPS.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Purbaya mengatakan, pihaknya masih membuka peluang untuk kembali memangkas LPS Rate, sambil memonitor perkembangan ekonomi dan kondisi likuiditas perbankan secara umum.

img_title
VIVA.co.id
26 Agustus 2025