Anak Olahraga Terlalu Berat Bikin Mudah Terpapar Infeksi Virus Corona

ilustrasi orangtua dan anak olahraga.
Sumber :
  • pixabay/ skezee

VIVA – Rutin berolahraga terbukti membawa banyak dampak positif bagi tubuh. Bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. 

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Membiasakan anak aktif berolahraga sedari dini, sangat penting bagi masanya kini dan masanya nanti. Namun, penting bagi orang tua mengatur waktu dan jenis olahraga yang tepat bagi untuk anak. 

Dalam program Hidup Sehat, tvOne, Dr. dr. Ermita I. Ibrahim Ilyas, MS. AIFO menjelaskan, anak dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik minimal satu jam setiap harinya. Dia juga menyarankan agar orangtua memilih aktivitas olahraga yang tidak berat bagi anak.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

Baca juga: Anak Muda Pengguna Vape 5 Kali Lebih Berisiko Tertular Virus Corona

Sebab kata dia, anak-anak masih dalam pertumbuhan pada tulang dan otot. Jika diberi beban pada otot dan tulang saat berolahraga, dapat menyebabkan cedera.

11 Jemaah Haji di Debarkasi Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

Selain itu, jika anak-anak melakukan olahraga berat dan dengan intensitas yang sering malah membuat anak mudah terpapar infeksi.

"Memang ada penelitian yang menunjukkan olahraga ringan dan sedang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, di masa pandemi COVID-19 ini orang dianjurkan olahraga. Tetapi tidak boleh latihan berat, sebab kalau terlalu berat daya tahan tubuh turun sehingga kerentanan terhadap penyakit meningkat maka mudah infeksi," jelas dia.

Untuk jenis olahraga atau aktivitas fisik untuk anak-anak di bawah 6 tahun disarankan mengarah pada kegiatan fisik yang menimbulkan rasa bahagia seperti lompat tali, bergelantung hingga lari-larian.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025