BPOM Sebut Minum Jamu Kunyit Ampuh Jaga Imunitas di Musim Hujan
- U-Report
VIVA Lifestyle – Kesehatan imun menjadi bagian penting dan perhatian utama konsumen sejak situasi pandemi yang melanda dunia di tahun 2020. Terlebih, musim hujan yang saat ini sering mengguyur di berbagai wilayah memicu penurunan imunitas lebih rentan.
Dalam Asia Pacific Personal Habits Survey 2022 yang dilakukan Herbalife Nutrition kepada 5.500 konsumen di seluruh kawasan Asia Pasifik, terungkap bahwa hampir seperempat responden pernah mengalami sistem kekebalan yang lebih lemah selama pandemi.Â
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, Reri Indriani mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berkhasiat sehingga dapat dikembangkan dalam bentuk suplemen yang beragam jenis. Salah satu cara meningkatkan imunitas di era pandemi ini adalah dengan memakai suplemen herbal.Â
Ilustrasi Ramuan Herbal
- U-Report
"Indonesia termasuk 3 besar dari lima negara yang punya mega biodiversity, 75 persen dari 40.000 jenis tumbuhan obat di dunia ada di Indonesia. Potensi ini perlu terus dimanfaatkan untuk dikembangkaan, diproduksi menjadi obat berbahan alam, baik untuk industri atau UMKM," ujarnya dalam acara Herbalife Indonesia, baru-baru ini.
Di Indonesia sendiri, tanaman sangat beragam dengan khasiatnya yang luar biasa menjaga imunitas sehingga baik untuk membuat tubuh tetap bugar dalam beraktivitas. Tak heran, di survei yang sama juga menemukan bahwa mendukung kekebalan tubuh secara umum merupakan alasan utama dari konsumen yang meningkatkan konsumsi vitamin dan suplemen selama pandemi, termasuk dari obat herbal dan minum jamu.
"Jamu adalah warisan budaya bangsa yang udah digunakan turun temurun secara empiris untuk pelihara kesehatan, jamu dengan iptek bisa dikembangkan jadi Obat Herbal Terstandarisasi lewat tahapan pre klinik dan klinik," tambahnya.
Reri melanjutkan bahwa BPOM mendorong pemanfaatan komponen produk bersumber dari sumber daya alam lokal di dalam negeri yang diharapkan memberikan multiplier effect dari hulu ke hilir. Mulai dari budidaya tanaman, peningkatan kapasitas petani, pengembangan industri ekstrak bahan alam, dan tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Â
"Pengembangan obat alam potensial buat kesehatan dan ekonomi, apalagi dengan gaya hidup masyarakat back to nature saat pandemi. Pelaku usaha harus bisa lihat peluang dan konsisten agar masyarakat percaya sama obat bahan alam," bebernya.