Latihan Pernafasan Ini Bisa Hilangkan Kecemasan Bagaimana Caranya?

Ilustrasi depresi/stres.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA Lifestyle – Rasa cemas merupakan perasaan yang wajar dan manusiawi yang dirasakan oleh setiap orang. Namun jika berlebihan kecemasan tersebut bisa menimbulkan masalah fisik lainnya, seperti peningkatan detak jantung, asam lambung, sakit kepala, ketegangan otot.

Lantas apa yang harus dilakukan seseorang jika mengalami kecemasan? Terkait hal itu masyarakat bisa mulai mencoba melakukan latihan pernafasan.

Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Amien Suharti, SpKFR menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian di China teknik latihan pernafasan diafragma breathing dapat menurunkan kadar kortisol (hormon penyebab stres) dalam darah dan meningkatkan parasimpatik.

Cemas dan stres

Photo :
  • Pinkvilla

"Kalau kita stress kan simpatik dominan bekerja. kalau latihan pernafasan parasimpatiknya bekerja lebih dominan secara perlahan kita lebih tenang nyaman dan kecemasan berkurang," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, Senin 19 Desember 2022.

Lantas seperti apa diafragma breathing tersebut? Amien Suharti menjelaskan bahwa tekni ini adalah teknik dimana mengaktifkan otot diafragma (otot yang memisahkan antara paru dan perut) dengan melakukan pernafasan dalam.

"Biasanya dengan cara tarif nafas dalam dari hidung kemudian menggembungkan perut. tarik nafas perut gembung saat buang nafas melalui mulut, perlahan perut kempis. Bisa repetisi sebanyak 5-8 kali dengan durasi 5 menit dalam satu hari," kata dia.

Di sisi lain, untuk mendapatkan hasil yang maksimal latihan pernafasan ini bisa menghilangkan rasa cemas tidak bisa dilakukan hanya satu kali saja.

Perbedaan Stres dan Depresi: Jangan Sampai Salah Menilai Kesehatan Mentalmu

"Ada prosesnya kalau dibaca penelitian 2 minggu belum turunkan kadar kortisol tapi sudah bikin nyaman parasimpatik sudah meningkat. Kalau kita lakukan sebulan 5-10 menit baru bekerja menurunkan hormon kortisol," kata Amien Suharti.

"Baru sekali latihan sehari bisa lebih tenang, hormon parasimpatiknya bekerja lebih dulu kalau mau jangka panjang perlu sebulan,"kata dia lebih lanjut.

9 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital: Tetap Waras di Tengah Serbuan Notifikasi
Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025