Auto Kurus Kalau Tahu! Hormon Ini Bisa Mengontrol Nafsu Makan dan Berat Badan

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet
Sumber :
  • Pixabay/ Public Domain Pictures

VIVA Lifestyle – Leptin, hormon yang diproduksi oleh sel lemak ini berperan penting dalam mengontrol nafsu makan dan berat badan. Hormon ini memberi sinyal ke otak ketika tubuh telah menyimpan cukup lemak, meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. 

Terpopuler: 5 Makanan yang Bikin Kurus Hingga Silaturahmi Punya Manfaat Luar Biasa

Pada individu yang mengalami resistensi leptin, yaitu suatu kondisi yang sering dikaitkan dengan obesitas, tubuh memproduksi leptin namun otak tidak bisa merespons dengan tepat, sehingga menyebabkan rasa lapar dan makan berlebihan secara terus-menerus. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Ketidakseimbangan tersebut berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan kesulitan mempertahankan berat badan yang sehat. Memahami dan mengatasi sensitivitas leptin sangat penting agar dapat mengelola berat badan yang efektif dan memerangi masalah kesehatan terkait obesitas. 

Jaga Berat Badan saat Libur Lebaran, Pilih 5 Makanan yang Bikin Kurus Ini

Dilansir Times of India, Senin 22 Januari 2024, salah satu fungsi utama leptin adalah mengatur nafsu makan dengan memberi sinyal ke hipotalamus, suatu wilayah di otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan rasa lapar dan metabolisme. 

TERPOPULER: Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim, 7 Kebiasaan Penurun Berat Badan

Ketika sel-sel lemak melepaskan leptin ke dalam aliran darah, ia bergerak ke otak dan berikatan dengan reseptor di hipotalamus. Hal ini memicu serangkaian peristiwa yang menekan nafsu makan dan meningkatkan pengeluaran energi. Pada individu dengan sensitivitas leptin normal, mekanisme ini membantu menjaga keseimbangan antara asupan makanan dan pengeluaran energi. 

Hubungan leptin dengan pengelolaan berat badan
Peran leptin dalam mengelola berat badan lebih dari sekadar pengatur nafsu makan dan metabolisme. Lebih dari itu, hormon ini terkait erat dengan simpanan lemak di tubuh, memengaruhi penyimpanan dan pemanfaatan energi. 

Dalam kasus resistensi leptin, di mana otak gagal merespons peningkatan kadar leptin secara memadai, gangguan pada proses ini dapat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan homeostasis energi, sehingga menyulitkan individu untuk mempertahankan berat badan yang sehat. 

Diperlukan cara untuk meningkatkan sensitivitas leptin, seperti modifikasi gaya hidup dan penurunan berat badan, seringkali merupakan bagian integral dari pengelolaan berat badan yang efektif.

Leptin tidak hanya memengaruhi nafsu makan tetapi juga memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme. Dengan mengaktifkan jalur di otak, leptin membantu meningkatkan pengeluaran energi, termasuk pembakaran kalori melalui aktivitas seperti olahraga. Dampak metabolik ini berkontribusi terhadap keseimbangan energi secara keseluruhan dalam tubuh. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya