Migrain Lebih Sering Terjadi pada Wanita, Kenapa?

Ilustrasi Migrain, kewalahan, kecewa
Sumber :
  • Pixabay/ RobinHiggins

VIVA Lifestyle – Migrain lebih dari sekadar sakit kepala, migrain adalah gangguan yang melemahkan saraf. Orang yang mengalami migrain akan merasakan nyeri berdenyut parah di satu sisi kepala. Rasa sakitnya juga sering disertai mual, muntah dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya atau suara. 

Dua Muncikari Suruh Anak di Bawah Umur Live Telanjang, Berakhir Tragis

"Migrain merupakan nyeri kepala intensitas berat, dan gejalanya biasanya berupa nyeri kepala berdenyut pada satu atau dua sisi kepala, disertai mual muntah, mengganggu aktivitas, dan dapat disertai sensitivitas terhadap cahaya maupun suara bising," kata spesialis neurologi,  Dr. dr. Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K), M.Biomed dalam virtual meeting, Kamis 13 Juni 2024.

Lebih lanjut, angka kasus migrain sendiri paling banyak ditemukan pada wanita dibandingkan laki-laki dengan perbandingan 3:1. Sementara berdasarkan data Global Burden Disease (GDB) di tahun 2016 lalu, kata Restu terlihat insiden migrain pada wanita lebih tinggi dibanding laki-laki, dengan puncak kejadian tertinggi pada usia 35-39 tahun.

Viral Seorang Wanita Dipukul Pakai Airsoft Gun di Tempat Hiburan Malam Jambi, Pelaku Ditangkap

Sementara itu pada data GDB di tahun 2021 lalu, perubahan presentase tertinggi terjadi pada kelompok wanita usia 45-49 tahun berisiko 5 sampai 6 kali lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 15-19 tahun. 

Viral! Wanita Dikalungi Celurit saat Beli Ayam Goreng di Depok, Polisi Bertindak

Di sisi lain, American Migraine Prevelance and Preventionn Study mencatat  bahwa setelah pubertas kejadian migrain 3-4 kali lebih sering dibandingkan pada pria. Selain itu juga, migrain pada wanita durasi serangan jauh lebih lama dibanding pria, risiko kekambuhan lebih tinggi, disabilitas lebih besar dan waktu pemulihan lebih lama dibandingkan dengan pria. 

Jika dilihat migrain lebih banyak terjadi pada wanita ini berkaitan dengan hormon. Disebutkan bahwa hormon esterogen memainkan peran penting dalam aktivitas saraf sehingga wanita lebih rentan terhadap migrain daripada pria.

Selain itu hipotesis 'estrogen withdrawal', siklus naik dan turunnya kadar esterogen yang khas pada masa subur wanita juga berperan dalam peningkatan kerentanan migrain. 

"Peningkatan kadar estrogen seperti yang terjadi selama siklus menstruasi atau kehamilan dapat berkontribusi pada peningkatan kadar CGRP. Khas kejadian serangan migrain pada wanita meningkat dengan cepat selama masa pubertas, memuncak pada masa reproduksi, dan menurun setelah menopause," jelasnya.

Satria Johanda alias Wanda, pelaku pembunuhan di Padang Pariaman

Tampang Pembunuh Berantai di Padang Pariaman, Habisi Nyawa Tiga Wanita

Satria Johanda alias Wanda (25) pelaku pembunuhan berantai tiga wanita di Batang Anai, Padang Pariaman terlihat tenang saat diamankan Satreskrim Polres Padang Pariaaman.

img_title
VIVA.co.id
20 Juni 2025