Alami Masalah Lambung Usai Berbuka Puasa? Begini Pertolongan Pertamanya

Ilustrasi menahan lapar, sakit perut.
Sumber :
  • Pixabay/ mohamed-hassan

Jakarta, VIVA – Puasa sebenarnya sangat baik untuk kesehatan. Namun sayangnya, pemilihan makanan yang tidak tepat terutama saat berbuka, terkadang membuat lambung bermasalah.

Angkatan Laut Israel Tangkap 5 Nelayan Palestina yang Melaut Cari Makan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kalbe, 60 persen masyarakat Indonesia memilih untuk mengonsumsi makanan yang tidak ramah lambung seperti gorengan, bersantan, berlemak, asam dan pedas sehingga dapat memperberat kerja lambung. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

“60 persen masyarakat memilih takjil yang kurang ramah lambung seperti gorengan, makanan bersantan, atau minuman berkafein. Seblak itu pedasnya bukan mau atau mi pedas yang ekstrem. Hasilnya maag meningkat ibadah jadi kurang nyaman,” kata GM Marketing-Kalbe Consumer Health, Irwan Wijaya dalam acara Kampanye Takjil Ramah Lambung di Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat, Senin 10 Maret 2025. 

Makan Malam Ini bikin Tidurmu Jadi Neraka, Peneliti Bongkar Fakta Mengejutkan

Ilustrasi makanan bercitarasa pedas.

Photo :
  • Pixabay/27707

Sementara itu, Sekertaris Jendral Pengurus Ikatan Doktor Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG menjelaskan bahwa untuk menjaga kenyamanan lambung selama ibadah puasa adalah dengan menghindari makanan-makanan yang memicu kenaikan asam lambung tersebut seperti makanan gurih, bersantan, gorengan dan pedas. 

IPHI Nilai Layanan Makanan Jemaah Haji RI di Armuzna Jadi Terobosan Baru

“Memang ada mekanisme merangsang asam lambung akan memperberat kondisi lambung kalau sebelumnya lambung kita ada masalah,” kata dia.

Maka dari itu, dokter Ulul menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang ramah lambung seperti kurma, air kepala, rebusan sayur, makanan manis rendah lemak seperti kurma dan buah-buahan segar.

“Makanan seperti apa ramah di lambung? Pertama yang manis itu sunah. Kemudian pilihlah makanan rendah lemak, konsumsi makanan segar dan hindari minuman yang mengandung soda atau kafein saat perut kosong,” jelasnya. 

Ulul juga menjelaskan bahwa ketika seseorang mengalami masalah lambung usai berbuka puasa maka harus segera mendapat pertolongan pertama. Cara pertama adalah dengan menghentikan makan.

“Kalau seandainya ada orang atau pasien dia lambungnya bermasalah kemudian salah makan apa yang pertama kali dilakukan? Disetop makanannya. Jadi pertama hindari dulu makanannya yang meningkatkan asam lambung,” jelas dia.

Bagi mereka yang memiliki masalah lambung namun tidak menghentikan mengonsumsi makanan pemicunya, maka bisa berdampak di kemudian hari yang mana masalah tersebut akan terus berulang dan bisa menjadi bahaya di kemudian hari. 

“Jadi kami para dokter setuju kami sepakat bahwa edukasi ini harus terus dilakukan karena hampir sebagian masyarakat Indonesia itu berbukanya dengan makanan yang memang merangsang asam lambung, gorengan, asinan, kemudian makanan pedas, bersantan, asam, jadi sesuatu kebisaan. Dan tidak mungkin nantinya akan terganggu ibadahnya karena asam lambung meningkat dan keluhan-keluhan lainnya,” kata dia. 

Sementara itu kata Ulul, mereka yang mengalami masalah lambung bisa mengonsumsi obat yang mengandung antasida. Antasida sendiri adalah obat untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih seperti nyeri ulu hati, kembung atau rasa panas di dada.

“Pertolongan pertama ada obat yang bisa diminum yang bisa digunakan sebagai pertolongan pertama misalnya antasid dan itu bisa digunakan untuk mengurangi asam lambung dan keluhan-keluhan yang timbul karena kenaikan asam lambung,” jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya