Hati-Hati! Penggunaan Obat Penghilang Nyeri Bisa Sebabkan Penyakit Ginjal

Ilustrasi obat
Sumber :
  • Pixabay/ Arek Socha

Jakarta, VIVA – Penggunaan obat-obatan penghilang nyeri patut diwaspadai. Sebab, penggunaan obat penghilang nyeri bisa menjadi faktor risiko penyebab penyakit ginjal kronik. 

Formulasi Herbal Jadi Alternatif Tekan Angka Penyakit Ginjal, Bantu Turunkan Kreatinin dan Ureum

Dijelaskan oleh spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi yang juga Kepala Unit Dialisis RSUP Fatmawati, dr. Elisabeth Yasmine Wardoyo, Sp.PD-KGH mengungkap bahwa obat penghilang nyeri yang dimaksudkan adalah obat yang dijual bebas di warung.

"Salah satu faktor risiko penyakit ginjal kronik itu adalah penggunaan obat-obat yang nefrotoxic artinya toxic terhadap ginjal. Sering kali kali obat-obat penghilang nyeri yang termasuk golongan obat anti inflamasi non steroid atau OAINS. Obat nyeri yang dibeli bebas di warung," kata dia dalam acara Deteksi Dini Atasi Anemi Jaga Ginjal Tetap Sehat di RSUP Fatmawati Jakarta Selatan, Rabu 12 Maret 2024. 

3 Tips Jaga Kesehatan Ginjal, Kalau Bermasalah Bisa Rusak Jantung Hingga Otak

Lebih lanjut diungkap Elisabeth, meski obat-obatan tersebut masih bisa digunakan dalam jangka pendek. Namun penggunaan obat-obat jenis OAINS ini pada pasien ginjal atau mereka yang memiliki faktor risiko penyakit ginjal dapat memperberat kerja ginjal.

5 Minuman Terburuk yang Dapat Merusak Ginjal, Diam-diam Setiap Tegukannya Berbahaya!

"Obat-obat tersebut masih dapat digunakan jangka pendek masalahnya kalau digunakan jangka panjang atau digunakan oleh pasien dengan faktor risiko atau mereka yang sudah ada gangguan ginjal. Diberi obat-obat OAINS ini nanti dapat memperberat fungsi ginjalnya," kata dia.

Dia pun menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam penggunaan obat penghilang nyeri tersebut. 

"Berhati-hati dalam penggunaan obat penghelang nyeri. Jika sudah ada penyakit ginjal atau faktor risiko penyakit ginjal maka semua penggunaan obat nyeri sebaiknya dikonsultasikan ke dokter dan bukan untuk penggunaan jangka lama hitungan bulan, berbulan-bulan," kata dia.

Di sisi lain untuk obat paracetamol sendiri dianggap masih aman termasuk ketika dikonsumsi oleh pasien penyakit ginjal.

"Penghilang nyeri kan harusnya beberapa hari atau berapa minggu selesai. Artinya penghilang nyerinya bisa diatasi, jadi kita tidak mengharapkan pasien menggunakan obat-obatan ini dalam hitungan bulan. (Kalau) obat-obat seperti paracetamol yang aman untuk penyakit ginjal tapi untuk OAINS sebaiknya dikonsultasikan ke dokter jika penggunaan jangka panjang," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya