Kalimantan Timur Peringkat 3 Tertinggi Penyakit Tidak Menular di Indonesia
- pexels.com/Nataliya Vaitkevich
Samarinda, VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr. H. Ismid Kusasih, mengungkapkan, penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke di Kalimantan Timur menempati peringkat ketiga tertinggi di Indonesia.
“Fenomena ini banyak dipicu oleh pola konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta minimnya aktivitas fisik dalam keseharian mereka,” sambung Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, dalam keterangannya, dikutip Senin 28 April 2025. Scroll untuk inforrmasi selengkapnya!
Dinas Kesehatan Kota Samarinda melalui dukungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan World Food Programme (WFP) pun menghadirkan acara publik Roadshow Si Paling Megang pada Sabtu 26 April 2025 di GOR 27 September Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.
Menjangkau setidaknya 150 remaja di Samarinda, kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi mereka dengan berbagai pengetahuan praktis tentang gizi dan aktivitas fisik yang mendukung gaya hidup sehat, yang dikemas dalam kegiatan menyenangkan seperti kuis dan permainan mencari harta karun (scavenger hunt).
“Roadshow Si Paling Megang sejalan dengan upaya kami dalam mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat, khususnya generasi muda. Kami melihat peranan penting acara seperti ini untuk menginspirasi remaja di Kalimantan Timur, terutama Samarinda untuk mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini, dimulai dengan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang,” kata dr Ismid Kusasih.
Roadshow ini merupakan bagian dari kampanye Si Paling Megang (Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang), sebuah inisiatif nasional untuk mengampanyekan gaya hidup sehat serta gizi seimbang melalui konten media sosial, lokakarya daring, dan aktivitas interaktif secara luring untuk mendukung remaja dan anak muda serta sejalan dengan Gerakan Nasional Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Kampanye ini mengedepankan pengetahuan praktis yang disesuaikan dengan pola aktivitas maupun preferensi konsumsi generasi muda Indonesia untuk mengoptimalkan pola makan bergizi seimbang dan beraktivitas fisik secara konsisten dalam kesehariannya, mulai dari replikasi resep yang sedang trending dengan bahan dan proses pengolahan yang lebih sehat hingga inspirasi aktivitas fisik yang dapat dilakukan tanpa bersusah payah harus ke gym. Pengetahuan praktis tersebut akan tersedia baik di akun media sosial resmi Si Paling Megang dan akun media sosial dokter, ahli gizi, dan pelatih kebugaran yang terafiliasi dengan kampanye ini.
“Remaja dan anak muda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa ini. Dalam upaya mewujudkan visi Pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, kesehatan dan kesejahteraan generasi muda menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat dan sehat,” ujar Jennifer Rosenzweig, Country Director World Food Programme Indonesia.
Remaja Indonesia juga dapat langsung menerapkan pengetahuan praktis ini melalui kompetisi Si Paling Megang, yang mendorong peserta untuk mencatat asupan makanan dan aktivitas fisik mereka melalui aplikasi Si Paling Megang. Pencatatan ini diharapkan dapat membantu para peserta untuk menyadari pola makan dan aktivitas mereka dan perlahan mengoptimalkannya seiring dengan bertambahnya pengetahuan praktis yang mereka dapatkan.
“Melalui pendekatan inovatif berbasis digital dan pemberdayaan komunitas, program ini mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat, dengan cara yang relevan, menyenangkan, dan dekat dengan dunia remaja masa kini,” tutup dokter Elvieda Sariwati.