Jangan Anggap Remeh! Atasi Cedera dengan Cepat dan Tepat agar Tidak Menimbulkan Risiko Buruk Lainnya

Ilustrasi bekas luka di lutut
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sering kali cedera diabaikan begitu saja dan tidak mendapatkan perhatian khusus. Padahal masalah kesehatan ini perlu diwaspadai dan ditangani dengan cepat.

7 Kisah Harapan dan Inspiratif dari Kolong Tol, Pendidikan Tak Kenal Batas

Karena jika tidak ditangani dengan cepat, maka akan membuat cedera semakin parah. Cedera sendiri merupakan kerusakan atau gangguan pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh benturan fisik, tekanan, peregangan berlebihan, atau trauma lainnya. 

Mengutip laman siloamhospitals.com, bahwa apapun cederanya ternyata dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, seperti otot, tulang, sendi, kulit, atau organ dalam.

Menghubungkan Dua Generasi di Turnamen Padel

Begitupun saat berolahraga, ini umumnya terjadi karena beberapa hal, seperti kurangnya pemanasan, olahraga secara berlebihan, atau adanya kesalahan teknik dalam melakukan gerakannya. 

Edukasi cedera di Siloam Hospitals Mampang

Photo :
  • Istimewa
Mengenal Prosedur Eye Fat Removal Hingga Double Eyelid yang Terkenal di Korea, Kini Ada di Indonesia

Dalam hal ini tim dokter dari Siloam Hospitals Mampang, baik dr. L Grace Tumbelaka, Sp.KO., Subsp.ALK (K) maupun dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.K.O., Subsp.ALK(K) memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

"Penyebab cedera berikutnya lagi adalah framing error. Kalau saya melihat pelari-pelari atau yang suka paddle sekarang, mereka latihannya seakan-akan dia atlet olimpiade. Padahal atlet olimpiade bukan, tapi latihannya seserius itu dan akhirnya cedera," terang dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.K.O., Subsp.ALK(K).

Tak hanya itu, penyebab lainnya seseorang mengalami cedera karena overcuse alias memaksakan kondisi tubuh saat itu.  Di mana, banyak orang maupun pelari yang memaksakan berolahraga melebihi dari kapasitas tubuhnya.

" Karena mereka nge-push badannya mereka, mereka berolahraga melebihi dari kapasitasnya. Jadi penting buat kita untuk mencegah cedera, kita harus meningkatkan kapasitasnya. Kalau kardionya kurang bagus, ya didekatkan kardionya," tambah dr. Antonius Andi saat dijumpai di Siloam Hospitals Mampang pada Kamis, 15 Mei 2025.

Adapun jenis-jenis cedera olahraga yang sering terjadi adalah terkilir, kram otot, hingga patah tulang.

Biasanya, cedera ringan saat berolahraga dapat sembuh dengan sendirinya jika melakukan istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas olahraga untuk sementara waktu hingga kondisi kembali membaik. 

Namun, jika keluhan akibat cedera tak kunjung mereda atau cenderung memburuk bahkan setelah beberapa minggu, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan medis lanjutan.

Penanganan Cedera Olahraga

Berikut ini terdapat penangangan cedera yang cepat dan tepat saat berolahraga. Salah satunya dapat ditangani dengan perawatan mandiri di rumah maupun di lokasi seperti menggunakan kompres dingin. 

Namun, hindari pengobatan alternatif, seperti pijat dan urut karena berisiko membuat kondisinya semakin parah dan memicu terjadinya komplikasi serius. 

Pada penanganan secara mandiri, perawatan cedera olahraga dapat dilakukan dengan menerapkan metode RICE (rest, ice, compression, and elevation).

  • Rest, yaitu mengistirahatkan otot dan menghentikan aktivitas yang dapat memicu munculnya gejala.
  • Ice, artinya menggunakan kompres dingin untuk meredakan rasa nyeri dengan meletakkannya pada bagian tubuh yang mengalami cedera selama 10–15 menit. Gunakan kain untuk melapisi es batu atau plastik berisi air dingin sebelum meletakkannya pada bagian tubuh yang cedera.
  • Compression, yaitu membalut bagian yang cedera dengan perban untuk mengurangi pembengkakan. Hindari balutan yang terlalu kencang.
  • Elevation, yaitu memosisikan bagian tubuh yang mengalami cedera lebih tinggi dari posisi jantung.

Apabila sakit yang dirasakan semakin parah atau tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya